Jumat 19 Jul 2024 13:41 WIB

Terobos Sistem Pertahanan, Drone yang Serang Tel Aviv Meledak di Dekat Kedubes AS

Netanyahu menunda kunjungan ke Amerika Serikat setelah serangan tersebut.

Drone Shahed 136 milik Iran.
Foto: Shingetsu news agency
Drone Shahed 136 milik Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Sebuah pesawat tak berawak atau drone menerobos wilayah udara Palestina yang diduduki Israel dari arah laut dan menabrak sebuah bangunan di Jalan Shalom Aleichem di Tel Aviv, Israel. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan yang cukup parah, lapor koresponden Al-Mayadeen.

Layanan darurat Israel melaporkan delapan orang terluka akibat pecahan peluru dari ledakan tersebut, sementara media Israel melaporkan satu orang tewas. Menurut polisi, yang dikutip dari media Israel, mayat tersebut ditemukan di sebuah bangunan dekat ledakan dan menunjukkan tanda-tanda luka pecahan peluru.

Baca Juga

Bangunan yang menjadi sasaran terletak di Jalan Ben Yehuda di Tel Aviv. Kepanikan terjadi di antara para pemukim di kota tersebut akibat ledakan keras, yang terdengar hingga ke Tepi Barat. Sumber-sumber media Israel mengungkapkan bahwa sebuah pesawat tak berawak berukuran besar mendekati Tel Aviv dari arah laut dengan ketinggian yang rendah. Masih belum jelas bagaimana pesawat tak berawak tersebut berhasil melewati semua sistem pertahanan dan menyerang gedung tersebut.

Rekaman ledakan dan akibatnya menunjukkan suara mesin pesawat tak berawak itu sebelum terjadi benturan. Media Israel melaporkan bahwa beberapa drone menargetkan area tersebut, namun militer Israel belum memberikan rincian resmi.

Dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat

Wartawan Palestina mencatat bahwa ledakan tersebut terjadi di salah satu jalan utama Tel Aviv di daerah yang sangat aman dengan pertahanan udara, termasuk di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat, seperti yang dikonfirmasi oleh wartawan Samer Khowaira.

Menurut Khowaira, pesawat tak berawak yang digunakan dalam operasi tersebut mirip dengan yang dimiliki Hizbullah. Sekitar satu jam setelah ledakan, semua spekulasi awal tentang insiden tersebut adalah bom atau memiliki latar belakang kriminal dikesampingkan. Media Israel juga melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Netanyahu, menunda perjalanannya ke Amerika Serikat setelah ledakan tersebut.

Selain itu, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan akan membuat pengumuman untuk operasi militer besar dalam beberapa jam mendatang. Beberapa saat kemudian, juru bicara tersebut mengatakan bahwa operasi khusus tersebut, yang rinciannya akan diumumkan, menargetkan Tel Aviv di wilayah Palestina yang diduduki.

Kemudian, sekitar waktu fajar, media Israel melaporkan bahwa militer AS diduga telah mencegat 4 pesawat tanpa awak dalam perjalanan menuju “Israel”.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement