Senin 15 Jul 2024 15:54 WIB

Gus Nadir Ungkap Jaringan yang Atur Pertemuan Cendikiawan Nahdliyin dan Presiden Israel

Cendekiawan Nahdliyin pergi ke Israel bukan atas nama PBNU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Intelektual Nahdlatul Ulama (NU), Prof KH Nadirsyah Hosen atau yang akrab dipanggil Gus Nadir menyampaikan pernyataan terbuka atas lima aktivis NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Dia pun mengungkapkan pengakuan aktivis NU yang dikenalnya tersebut. 

Berdasarkan pengakuannya, kata Gus Nadir, mereka bertemu dengan Presiden Israel atas nama pribadi, bukan atas nama organisasi NU. 

Baca Juga

"Saya mengenal beberapa nama yang berangkat menemui Presiden Israel itu. Bahkan saya sudah tabayyun dengan salah satunya via WA. Pengakuannya, undangan diatur lewat jaringan alumni Harvard, dan berkenaan dengan akademik dan start up. Dan ini diklaim sebagai kunjungan pribadi, bukan atas nama NU," ujar Gus Nadir dikutip dari instagramnya dan telah dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (15/7/2024). 

Namun, menurut Gus Nadir, para aktivis NU tersebut tidak akan diundang oleh Israel jika tidak memiliki latar belakang NU. Karena itu, menurut dia, mereka tidak bisa mengelak hanya dengan mengatakan bahwa mereka berkunjung ke Israel atas nama pribadi. 

"Kalau mereka cuma “aktivis dan cendekiawan" saja saya yakin mereka gak akan masuk radar untuk diundang ketemu Presiden. Justru karena ada embel-embel NU-nya makanya mereka diundang. Jadi gak bisa ngeles dengan mengatakan ini atas nama pribadi," ucap Gus Nadir.

"Mohon maaf atas keterusterangan saya ini: Tanpa NU mereka bukan siapa-siapa dan gak bakal masuk radar Israel," ujar Gus Nadir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement