Senin 08 Jul 2024 17:24 WIB

Syekh Nawawi: Menjaga Kemaluan dari Zina Satu dari 77 Cabang Iman

Janganlah kamu mendekati zina.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hubungan seks dini (ilustrasi). Terdapat beberapa faktor risiko berhubungan seks dini.
Foto: www.freepik.com
Hubungan seks dini (ilustrasi). Terdapat beberapa faktor risiko berhubungan seks dini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Banten menjelaskan bahwa salah satu dari 77 cabang iman adalah menjaga kemaluan atau menjaga diri dari syahwat terhadap lawan jenis yang diharamkan. Laki-laki dan perempuan wajib menjaga kemaluan dari sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT seperti perbuatan zina.

Syekh Nawawi menjelaskan, maksud menjaga kemaluan adalah menjaga kemaluan dari perbuatan zina, liwath (homo sexual), musahaqah (lesbian) dan mufakhadzah.

Baca Juga

Liwath adalah memasukkan kemaluan laki-laki ke dalam dubur laki-laki. Musahaqah adalah perbuatan yang dilakukan perempuan dengan perempuan lain dengan farjinya (kemaluan perempuan). Mufakhadzah adalah perbuatan yang dilakukan seorang laki-laki dengan dzakarnya pada laki-laki lain di pahanya.

Dalam Surat Al-Isra Ayat 32, Allah SW berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

"Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk." (QS Al-Isra: 32)

Dalam Surat Asy-Syu'ara Ayat 165, Allah SWT berfirman:

اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ

Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)? (QS Asy-Syu'ara: 165)

Dalam Surat Al-A'raf Ayat 81 Allah SWT berfirman:

اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

Sesungguhnya kamu benar-benar mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat, bukan kepada perempuan, bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas. (QS Al-A'raf : 81)

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh Allah tidak memerintahkan bersikap malu dalam menerangkan kebenaran. Janganlah kamu sekalian mendatangi para wanita pada dubur mereka!"

أَخْبَرَنَا دَاوُدُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ أَخْبَرَنَا أَنَسٌ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمُوهُ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُهُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ وَإِمَّا قَالَ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِلْخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Di antara tanda kiamat adalah ilmu diangkat, kebodohan merajalela, khamer ditenggak, zina mewabah, (jumlah) laki-laki menyusut dan (jumlah) wanita melimpah ruah, hingga jika ada lima puluh wanita itu berbanding dengan seorang laki-laki." (HR Al-Bukhari)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement