Sabtu 29 Jun 2024 04:46 WIB

Nasib Nahas Tokoh Yahudi yang Hina Alquran

Huyay bin Akhthab adalah seorang tokoh Yahudi pada masa Nabi Muhammad SAW.

Orang Yahudi (ilustrasi)
Foto:

Sungguh tercela tuduhan Huyay yang menyebut Allah miskin, sedangkan makhluk-Nya lebih kaya. Padahal, konteks ayat pada surah al-Baqarah itu ialah pujian Allah terhadap orang-orang beriman yang menginfakkan diri dan hartanya di jihad fii sabilillah.

Ungkapan "meminjami Allah dengan pinjaman yang baik" berarti menginfakkan harta di jalan Allah.

Sayyid Qutb dalam Fii Zhilal al-Qur'an menjelaskan terkait al-Baqarah ayat 245, "Infak adalah pinjaman yang baik kepada Allah." Dalam arti, harta yang telah diinfakkan seorang hamba di jalan Allah akan tersimpan di sisi-Nya. Allah melipatgandakannya dengan lipat ganda yang banyak. Di dunia, ganjaran itu bisa berupa keberkahan, kebahagiaan, kekayaan, dan kegembiraan. Di akhirat kelak, insya Allah balasannya berupa surga-Nya.

Ayat itu juga menjadi kabar baik bagi Muslimin yang memiliki semangat tinggi dalam membela agama Allah, tetapi karena suatu hal berhalangan hadir di medan jihad. Firman-Nya itu menegaskan, jihad pun dapat dilakukan melalui harta-benda. Infak dianjurkan untuk meretas jalan bagi para mujahid fii sabilillah.

Sejarah mencatat, riwayat Huyay bin Akhthab berakhir dengan nahas. Sebelum Perang Khandaq, tokoh Bani Quraizhah ini memprovokasi orang-orang Arab agar bersekutu memusuhi Nabi Muhammad SAW dan Muslimin.

Setelah dikepung pasukan Islam selama 25 hari, benteng Bani Quraizhah akhirnya tak dapat bertahan. Di dalamnya, termasuk Huyay. Ia menjadi salah satu tawanan yang dihukum mati lantaran propaganda dan aksi kejahatannya selama ini dalam memusuhi Islam.

Sebelum dieksekusi, Huyay masih sempat berkata kepada Rasulullah SAW, "Demi Allah! Aku tidak menyesal telah memusuhimu. Semua telah ditakdirkan. Siapapun yang dihinakan Allah, maka akhirnya akan terhina juga!"

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement