Jumat 28 Jun 2024 17:32 WIB

Trump Sebut Biden Orang Palestina yang Buruk

Trump dan Biden dinilai tak cocok mewakili komunitas Palestina dan Arab di AS

Presiden Joe Biden, kanan, keluar dari panggung saat calon presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump berdiri di akhir debat presiden yang diselenggarakan oleh CNN, Kamis, 27 Juni 2024, di Atlanta.
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Presiden Joe Biden, kanan, keluar dari panggung saat calon presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump berdiri di akhir debat presiden yang diselenggarakan oleh CNN, Kamis, 27 Juni 2024, di Atlanta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai orang Palestina yang sangat buruk. Trump menuding Biden tidak mau membantu Israel menyelesaikan pekerjaan melawan Hamas dalam perang di Gaza.

"Dia tidak mau melakukannya. Dia menjadi seperti orang Palestina - tetapi mereka tidak menyukainya karena dia adalah orang Palestina yang sangat buruk, dia orang yang lemah," kata mantan presiden Trump dalam debat presiden pertama dengan Biden pada Kamis (27/6/2024) di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

Baca Juga

Ayah Ziyadeh, direktur Muslim Amerika untuk Palestina, mengatakan kepada Aljazirah bahwa komentar "orang Palestina yang buruk" itu "sangat rasis". "Menggunakan kata Palestina sebagai penghinaan menunjukkan kedalaman rasisme yang ada di sini," kata Ziyadeh.

photo
Presiden Joe Biden (kanan) dan calon presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump (kiri) mengikuti debat presiden yang diselenggarakan CNN di Atlanta, Kamis, (27/6/2024). - (AP Photo/Gerald Herbert)

Sementara itu, kebijakan luar negeri dan Timur Tengah dirujuk berkali-kali selama debat, karena protes pro-Palestina diadakan di dekat tempat acara. Demonstrasi tersebut mengingat penderitaan warga Palestina dan korban kampanye Israel di Gaza - yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak bulan Oktober - hanya sedikit disinggung.

Baik Biden, yang berada di bawah tekanan dari basis Demokrat atas dukungannya yang kuat terhadap sekutunya Israel, maupun Trump dinilai Ziyadech tidak cocok untuk mewakili komunitas Palestina dan Arab di Amerika Serikat.

"Tidak hanya warga Muslim dan Arab Amerika yang memutuskan bahwa mereka tidak ingin berkomitmen pada Biden atau memilihnya kembali karena sikapnya yang terus mendukung genosida Israel di Gaza. Namun, publik Amerika yang lebih luas juga telah berubah dan ini menjadi salah satu isu terbesar yang berdampak pada pemilu mendatang," ujar dia.

 

Kurang visi untuk mengurangi perang...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement