REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejatinya, setiap manusia itu ditempeli setan dari bangsa jin. Setan inilah yang menurut Badruddin bin Abdullah as-Syibli dalam kitabnya Gharaib wa ‘Ajaib al-Jin membisikkan hawa jahat dan kemaksiatan kepada yang bersangkutan dan kerap disebut dengan qarin.
Ibnu Katsir menjelaskan, maksud kata qarin dalam surah Qaaf ayat 27 adalah setan yang didelegasikan untuk menggangunya. Pendapat ini juga diutarakan Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Keberadaan qarin yang mengganggu manusia tersebut dengan pengecualian Rasulullah SAW. Tak ada satupun setan yang mampu mengganggu Rasul. Bahkan, dalam banyak riwayat disebutkan qarin yang mengikuti Rasul tersebut memeluk Islam.
Lantas, bagaimana cara kerja Qarin dalam mempengaruhi hidup manusia? Dalam Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis dijelaskan, setan Qarin mengeluarkan suara yang serupa dengan suara hati manusia baik dalam intonasi, aksen, hingga bahasa yang dipergunakannya.
Qarin berbicara dan membisikkan sesuatu kepada manusia dalam tiga macam, yakni pikiran negatif, pikiran kotor, dan ide ketuhanan. Maka dalam diri seseorang akan terdengar suara yang serupa suara hatinya sendiri. Dia pun meyakini bahwa hatinyalah yang sedang berbicara dan memunculkan ide-ide itu.
Akan tetapi, apa yang timbul dari suara setan ini adalah pikiran-pikiran negatif (pikiran yang dapat membuat orang menyakiti dirinya sendiri atau orang lain).
Dia juga dapat memikirkan ide-ide tentang Allah yang tidak mungkin dijangkau pengetahuan manusia. Setan menipu manusia dengan membuat suara itu, agar manusia meyakini bahwa ide-ide tersebut adalah suara hatinya dan nyata adanya. Adapun pengaruh setan terhadap manusia ini yang menjadi faktor timbulnya sebuah kondisi yang diyakini sebagai penyakit jiwa.
Dalam firman-firman Allah banyak disebutkan bahwa setan melakukan tipu daya dan memprovokasi manusia dengan suaranya. Ayat yang menyebutkan ide-ide dan timbul suara setan itu terdapat dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 169. Allah SWT berfirman, "Innamaa yaamurukum bissuuu'i walfahshaaa'i wa an taquuluu alal laahi maa laa ta'lamuun."
Yang artinya, "Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah."