Kamis 20 Jun 2024 20:41 WIB

Menikmati Rangkaian Proses Haji di Mina

Kawasan Mina menjadi sangat padat pada puncak haji.

Jamaah haji melaksanakan jumroh di Mina.
Foto:

Luasan tenda yang sangat terbatas membuat hampir seluruh aktiivitas jemaah haji dilakukan di dalam tenda, mulai dari makan, sholat, berdzikir, dan tidur, karena udara di luar tenda sangat panas. Tercatat pada hari tersebut mencapai suhu tertinggi 45 derajat Celcius pada jam 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Dengan kondisi ini, petugas haji yang mendampingi jemaah biasa mengingatkan agar banyak minum agar tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Minuman yang dikonsumsi dianjurkan yang bermineral, seperti dicampur oralit.

Rendang

Sesaat nasi kotak untuk makan siang terdistribusi, obrolan pertama di antara jemaah adalah tentang lauk dan sayur. Siang ini jemaah mendapat sajian lauk rendang dan sayur kacang kapri, jagung, dan wortel yang dipotong kecil-kecil.

Penantian yang cukup lama terobati dengan tersajinya lauk rendang. Makanan populer yang berasal dari Tanah Minangkabau, Sumatera Barat.

Rendang atau randang adalah makanan berbahan dasar daging, biasanya daging sapi, yang dimasak dalam suhu rendah dan waktu lama dengan bumbu aneka rempah-rempah dan santan.

Hasil survei CNN International, pada tahun 2016 dan 2017 rendang dinobatkan menjadi makanan terlezat nomor satu di dunia.

Jemaah mulai menikmati hidangan makan siang dengan lauk yang terenak di dunia itu. Namun begitu, sebagian besar jemaah menerima rendang yang dimasak agak 'gosong' seperti masakan daging barbeku.

Mungkin petugas dapur umum maktab mengira rendang ini dimasak seperti menghidangkan masakan daging barbeku. Pantas saja datangnya makanan terlambat, karena rendangnya dipanggang, kata salah seorang jemaah berseloroh.

Jemaah sangat menikmati makanan yang dianugerahkan Tuhan untuk memulihkan dan menambah energi. Rangkaian kegiatan ibadah inti haji masih banyak dan panjang.

Beberapa saat kemudian terdengar kumandang adzan tanda waktu Ashar tiba. Shalat Ashar biasa dilakukan berjemaah di tenda, sedangkan shalat Maghrib dan Isya dilaksanakan di masjid terdekat dengan maktab, yakni Masjid Kuwait yang berjarak sekitar 200 meter dari tenda. Setiap menjelang waktu sholat, jemaah antre untuk berwudhu meskipun kran air cukup banyak tersedia.

Usai sholat, sekitar pukul 16.00 waktu Arab Saudi, jemaah dikejutkan dengan suara guntur bergemuruh beberapa kali dan langit tiba-tiba mendung. Sesaat kemudian gerimis turun kurang lebih selama 10 menit. Hal yang langka terjadi di negara gurun pasir ini.

Beberapa jamaah haji berhamburan keluar tenda untuk menikmati curahan air hujan dari langit. Warga Kota Bogor yang sudah lima belas hari meninggalkan "Kota Hujan" tentu sangat merindukan suasana ini.

Di tengah musim panas yang suhunya mencapai 45 derajat Celcius, hujan turun di siang hari yang terik, cukup membasahi jalanan di Mina dan membawa kesejukan. Sekalipun hujan tidak berlangsung lama, namun memberikan kegembiraan bagi jemaah haji. "Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi'a. Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.” doa para jemaah haji.

Naufal Mahfudz adalah Direktur SDM dan Umum Perum LKBN Antara 2012-2016, Direktur BPJS Ketenagakerjaan 2016-2021, Direktur PT Bogor Life and Science Technology (BLST) Holding Company IPB 2021 - sekarang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement