Ahad 29 Dec 2024 17:00 WIB

Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke RS Kamal Adwan

Serangan itu merupakan tindakan pelanggaran hukum internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
Peserta aksi berfoto dengan latar gambar masjid Indonesia di Palestina usai mengikuti Walk for Gaza dalam acara Bandung for Gaza bersama MER-C Indonesia bekerjasama dengan Wakaf Salman dan Komunitas Pejuang Subuh Pondok Indah di Salman ITB, Kota Bandung, Ahad (3/11/2024). Dalam kegiatan tersebut selain merespon genosida yang masih berlangsung di Palestina hingga saat ini, juga dilakukan penggalangan donasi salah satunya untuk membangun kembali rumah sakit Indonesia di Gaza.
Foto: Edi Yusuf
Peserta aksi berfoto dengan latar gambar masjid Indonesia di Palestina usai mengikuti Walk for Gaza dalam acara Bandung for Gaza bersama MER-C Indonesia bekerjasama dengan Wakaf Salman dan Komunitas Pejuang Subuh Pondok Indah di Salman ITB, Kota Bandung, Ahad (3/11/2024). Dalam kegiatan tersebut selain merespon genosida yang masih berlangsung di Palestina hingga saat ini, juga dilakukan penggalangan donasi salah satunya untuk membangun kembali rumah sakit Indonesia di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap rumah sakit di Jalur Gaza Utara, khusus Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan. Indonesia menyebut, serangan itu merupakan tindakan pelanggaran hukum internasional yang disengaja. 

"Indonesia mengutuk keras serangan tidak manusiawi Israel terhadap rumah sakit di Gaza Utara, khususnya penghancuran Rumah Sakit Kamal Adwan baru-baru ini serta evakuasi paksa terhadap tenaga medis dan pasiennya," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat akun X resminya, Ahad (29/12/2024). 

Baca Juga

"Tindakan ini bukan hanya pelanggaran nyata, tetapi juga pelanggaran yang direncanakan dengan baik terhadap hukum internasional, hukum humaniter, hukum hak asasi manusia dan nilai martabat manusia yang paling mendasar. Karena itu, Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan keji yang dilakukannya," tambah Kemlu RI dalam pernyataannya. 

Kemlu RI menekankan perlunya tindakan tegas dari masyarakat internasional untuk menyikapi pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menyampaikan bahwa serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan menjadi tanda hancurnya fasilitas kesehatan utama yang masih beroperasi di Gaza Utara. 

Serangan pagi ini terhadap RS Kamal Adwan telah membuat fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza Utara ini tidak dapat beroperasi. Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar parah dan hancur selama penggerebekan tersebut," kata WHO lewat akun X-nya, Sabtu (28/12/2024). 

WHO menyebut, serangan terhadap RS Kamal Adwan terjadi setelah meningkatnya pembatasan akses terhadap WHO dan para mitranya, serta serangan berulang terhadap fasilitas kesehatan ataupun lokasi di sekitarnya sejak awal Oktober 2023. "Serangan serta tindakan bermusuhan itu merusak semua upaya dan dukungan kami untuk menjaga fasilitas tersebut tetap berfungsi minimal," ujar WHO.

WHO mengungkapkan, terdapat 60 petugas kesehatan dan 25 pasien dalam kondisi kritis di RS Kamal Adwan. "Pasien dalam kondisi sedang hingga parah terpaksa dievakuasi ke RS Indonesia yang hancur dan tidak berfungsi. WHO sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka," kata WHO dalam pernyataannya.

WHO mengingatkan bahwa penghancuran fasilitas kesehatan secara sistematis di Gaza merupakan hukuman mati bagi puluhan ribu yang sangat membutuhkan perawatan medis. "Kengerian ini harus diakhiri dan perawatan kesehatan harus dilindungi. Gencatan senjata!" ujar WHO. 

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan militer Israel telah membawa puluhan staf Rumah Sakit Kamal Adwan, termasuk direktur Hussam Abu Safia, untuk diinterogasi. Sementara nasib banyak pasien tidak diketahui setelah pasukan secara paksa membersihkan fasilitas medis tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement