Jumat 21 Jun 2024 00:04 WIB

Terungkap Dialog Nabi Hud dan Kaum Ad, Minta Diazab, Kota Iram, dan Horor Murka Allah

Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad diabadikan dalam Alquran

Tangkapan layar Ditemukannya sisa-sisa kota Iram, ibu kota kaum Aad yang durhaka kepada Allah SWT dan Nabi Hud Alaihissalam.
Foto:

فَأَنجَيْنَٰهُ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَقَطَعْنَا دَابِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۖ وَمَا كَانُوا۟ مُؤْمِنِينَ

fa anjaināhu wallażīna ma’ahụ biraḥmatim minnā wa qaṭa’nā dābirallażīna każżabụ bi`āyātinā wa mā kānụ mu`minīn

Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman (ayat 72).

Meski sudah disampaikan kebenaran tentang seruan menyembah Allah, Kaum Ad tetap saja pada tradisi jahiliyahnya, yaitu menyembah berhala. Mereka tetap menjadi orang-orang besar yang bengis dan biadab, menjadi kaki tangan penguasa lalim, menjadi panji kebatilan.

Bahkan dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka, yaitu badan besar dan kreativitas mendirikan bangunan besar, mereka malah menjadi sombong. Bahkan mereka berani menantang Allah, kalau memang mau mengazab, maka turunkan hal itu dengan segera. Mereka mengaku berani menghadapi dan meremehkan azab tersebut.

Sebelum azab Allah turun, Nabi Hud dan pengikutnya pergi meninggalkan mereka. Mereka pergi ke daerah yang jauh untuk menyelamatkan diri dan membangun masyarakat yang berpegang teguh kepada tauhid.

Sementara itu, Allah menggerakkan para malaikat-Nya untuk mendatangkan angin yang bertiup kencang membawa hawa dingin menusuk tulang. Bayangkan, Kaum Ad yang terbiasa hidup di padang pasir dengan panas ekstrem, kini harus menghadapi angin yang dingin luar biasa yang bertiup di sana.

Bukan sekadar semilir, angin yang sangat dingin itu bertiup sangat kencang, memporakporandakan segala apa yang di sana. Tanah dan pasir yang ada di sana menyatu dengan angin tersebut dan menghantam bangunan megah yang menjulang tinggi. Kemudian menerbangkan kaum Ad yang ada di sana, memutar-mutar mereka, membenturkannya dengan bebatuan, sehingga mereka binasa.

Apa yang mereka minta, yaitu azab, saat itu benar-benar diwujudkan oleh Allah. Pada waktu itu, mereka benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Jangankan menghadang dan menghentikan angin, menyelamatkan diri mereka saja sudah tidak bisa. Tubuh mereka hancur lebur. Jeritan dan tangisan mereka sudah tak berarti apa-apa. Harta yang mereka timbun beserta arsitektur indah jerih payah mereka menjadi tak berharga. Semua yang ada di sana hancur lebur. Binasa.

Begitulah kisah mereka yang mengabaikan perintah Allah. Kisah mereka bersama ibrah bangsa lain yang juga dihancurkan, diabadikan dalam firman Allah yang terkumpul dalam Alquran agar orang masa kini belajar dari mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement