Senin 17 Jun 2024 23:17 WIB

Kebahagiaan Idul Adha di Yerusalem Timur Hilang Akibat Serangan Bertubi-tubi Israel

Serangan Israel meredupkan semangat dan kegiatan ekonomi di Yerusalem Timur.

Muslim Palestina melaksanakan sholat Idul Adha di kota Khan Younis, Gaza Selatan, Ahad (16/6/2024). Warga Palestina di Khan Younis tetap antusias melaksanakan sholat Idul Adha diantara reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Muslim Palestina melaksanakan sholat Idul Adha di kota Khan Younis, Gaza Selatan, Ahad (16/6/2024). Warga Palestina di Khan Younis tetap antusias melaksanakan sholat Idul Adha diantara reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Idul Adha bagi rakyat Palestina di Yerusalem Timur kali ini terasa berbeda dari biasanya karena agresi Israel yang tak kunjung henti terus mendera saudara mereka di Jalur Gaza.

Serangan Israel yang sudah berlangsung lebih dari delapan bulan itu meredupkan semangat dan kegiatan ekonomi masyarakat Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat dalam menyambut hari raya memperingati pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim tersebut.

Baca Juga

Karena suasana yang muram dan tekanan ekonomi yang tak ada tanda berakhir, kegiatan di pasar-pasar Yerusalem Timur pun lesu.

photo
Buldoser disaksikan tentara Israel menghancurkan sebuah rumah milik Palestina Nassar Al-Husseini untuk bangunan ilegal di lingkungan Yerusalem Timur di Wadi Qaddum, Rabu (17/5/ 2023). Menurut keluarga Al-Husseini, 50 warga dari sekitar tujuh keluarga dulu tinggal di rumah tersebut. - (EPA-EFE/ATEF SAFADI)

 

Kelesuan tersebut terlihat salah satunya dalam perniagaan hewan kurban di Abu Dis, sebuah kota yang meskipun berbatasan langsung dengan Yerusalem Timur, terpisah karena adanya tembok pembatas Israel. Tembok pemisah tersebut mengungkung rakyat Palestina di sana.

Seperempat dari 450 ribu lebih warga Palestina di Yerusalem Timur tak bisa leluasa bergerak ke kawasan lain karena dibatasi tembok pembatas yang dibangun Israel pada 2003 itu.

Kawasan permukiman padat penduduk seperti Abu Dis merupakan satu dari sejumlah daerah yang terputus dengan Yerusalem. Warga Palestina yang tinggal di sana mau tak mau harus melewati pos pemeriksaan Israel setiap kali hendak bekerja atau bersekolah.

Tembok pemisah itu juga merintangi hampir tiga juta warga Palestina di Tepi Barat dari bepergian ke Yerusalem Timur.

Baca di halaman selanjutnya...

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement