Sabtu 15 Jun 2024 18:19 WIB

Dewan Hakim MTQ Harus Berintegritas

MTQ jadi momentum meningkatkan literasi Alquran.

MTQ (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
MTQ (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,   MANADO -- Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) H Sarbin Sehe mengatakan Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXX Tingkat Provinsi Sulut harus berintegritas.

"Integritas, objektivitas dan profesionalitas menjadi hal penting dalam pelaksanaan tugas sebagai dewan hakim," kata Sarbin, di Manado, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dia mengatakan dengan mengedepankan kejujuran dan keadilan niscaya akan membawa hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya bagi peserta, tapi kepada masyarakat umum dan terpenting kepada Allah SWT.

Bagi Kakanwil, pemerintah telah berupaya untuk terus menguatkan tata kelola MTQ dan STQH, yang rutin dilaksanakan tiap tahun.

 

"Dewan hakim yang telah dilantik ini adalah orang lama, beberapa orang hampir setiap tahun kami undang untuk menjadi dewan hakim," katanya.

Jadi, katanya, seharusnya profesionalitas yang selama ini dimiliki hendaknya dipertahankan dan dijaga dengan baik.

Kakanwil berpesan tunjukkan kualitas penilaian dalam MTQ ke-XXX ini, karena kualitasnya akan dipertaruhkan.

Nama baik Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran berada di pundak para Dewan Hakim, katanya.

Kakanwil menilai lomba dalam MTQ maupun STQH merupakan refleksi mendalam dari syiar Islam, bagaimana umat Muslim di Sulawesi Utara semakin mencintai Al-Quran, bukan hanya untuk membaca, menghafal tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 15 Tahun 2019 pada Ketentuan Umum menjelaskan tentang pengertian, Musabaqah TilawatilQur’an disingkat MTQ adalah perlombaan seni baca, hafalan, tafsir, syarah, seni kaligrafi, penulisan karya ilmiyah Alquran, dan hafalan hadits. Sedangkan Seleksi Tilawatil-Quran disingkat STQ adalah perlombaan yang melombakan sebagian cabang MTQ.

Secara substansi MTQ bukanlah sekedar lomba membaca Alquran dengan lagu yang indah dan suara yang merdu, atau sekedar untuk mencari qari-qariah dan hafiz-hafizah terbaik untuk dikirim mengikuti MTQ Internasional. Bukan hanya itu, MTQ adalah suatu upaya konkrit umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Alquran supaya dijadikan sebagai pedoman hidup. Hal ini bisa kita lihat dari cabang-cabang perlombaan dari MTQ ke MTQ semakin dikembangkan mulai dari membaca dengan tajwid dan lagu, membaca dengan qiraat sab’ah, menghafal, memahami, menulis indah (khat/kaligrafi), mensyarahkan, menafsirkan, dan menulis secara ilmiyah.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement