Senin 10 Jun 2024 06:16 WIB

Jamaah Haji Sakit Jantung, Lansia, dan Risti Wajib Persiapkan Obat Saat di Armuzna

Jamaah haji diminta untuk menjaga kesehatan, terutama kesehatan jantung.

Jamaah haji lansia dan sakit di ruang tunggu Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Jamaah haji lansia dan sakit di ruang tunggu Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Laporan Karta Raharja Ucu, Jurnalis Republika dari Makkah

 

Baca Juga

 

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah, jamaah haji menjaga kesehatan, terutama kesehatan jantung. Apalagi mayoritas jamaah haji Indonesia meninggal dunia karena penyakit jantung.

"Jadi, jamaah diminta untuk waspada," kata Tim Kesehatan PPIH Arab Saudi, Ners Rendi Yoga Saputra saat diminta keterangan terkait kesiapan fisik yang harus disiapkan jamaah, Ahad (9/6/2024).

Bagi jamaah yang sakit, jamaah lansia dan jamaah risiko tinggi wajib mempersiapkan obat rutin yang diminum pada tas yang mudah dijangkau dengan jumlah obat yang cukup untuk selama perjalanan. "Ini penting untuk disiapkan jamaah saat Armuzna, karena terkadang jamaah lupa menyiapkannya," kata Rendi.  

Pemerintah Arab Saudi menetapkan awal Zulhijjah 1445 H bertepatan dengan 7 Juni 2024. Sehingga pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah bertepatan dengan 15 Juni 2024.

Rendi mengatakan, gangguan jantung dapat terjadi di manapun, termasuk di Tanah Suci. "Di dunia, kegawatdaruratan berhubungan dengan kasus henti jantung masih menjadi juara penyebab kematian," ujar Rendi.

Karena itu berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah jamaah yang terkena serangan jantung. Salah satu caranya adalah dengan pemeriksaan istithaah jamaah haji.

Pemeriksaan istithaah dilakukan kepada jamaah pada pemeriksaan kesehatan tahap 2 sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Jamaah haji dengan penyakit penyerta wajib dalam kondisi baik dan terkontrol dengan pengobatan rutin.

Apalagi menurut Rendi, jamaah haji dengan penyakit degeneratif memiliki risiko tinggi mengalami gangguan jantung. "Apalagi estape perjalanan ibadah haji melalui beberapa tahap sejak embarkasi, penerbangan, perjalanan darat ke Makkah dan juga prosesi saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna)," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement