Kamis 06 Jun 2024 14:52 WIB

Mentan dan Pemerintah Daerah Periksa Kondisi dan Ketersediaan Hewan Kurban Idul Adha

Mentan dan pemerintah daerah memastikan ketersediaan hewan kurban Idul Adha

Ilustrasi pemeriksaan kondisi kesehatan hewan kurban.
Foto:

Pihaknya akan terus melakukan pengawasan, termasuk hewan ternak yang baru masuk dari luar kota.

Pasalnya, ujar dia, sebagian besar hewan kurban jenis sapi dipasok dari luar Cianjur, seperti NTT, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, sehingga pengawasan dan pemeriksaan secara ketat dilakukan petugas kesehatan hewan di lapangan, terutama menjelang Hari Raya Kurban.

"Untuk hewan kurban jenis kambing dan domba sebagian besar dari lokal Cianjur tersebar di beberapa kecamatan, sudah rutin dilakukan pemeriksaan oleh petugas guna memastikan hewan kurban yang diperjualbelikan dalam kondisi sehat," katanya.

Satu pekan menjelang Hari Raya Kurban, pemeriksaan akan lebih ditingkatkan, termasuk mendatangi setiap peternakan dan lokasi penjualan hewan kurban, guna memastikan kondisi kesehatan dan kelayakan daging yang akan dikonsumsi.

"Pemeriksaan akan lebih digencarkan hingga tanggal 14 Juni, petugas di lapangan akan terus menyasar peternakan dan pedagang yang menjual hewan kurban," katanya.

Ia mengatakan peningkatan pengawasan hewan kurban dari luar kota terus dilakukan berkoordinasi dengan dinas terkait guna memastikan kesehatan hewan tidak membawa penyakit dan layak konsumsi.

 

"Kami juga meminta peternak atau pedagang melapor jika membawa hewan dari luar kota agar dilakukan pemeriksaan kesehatan," katanya.

Kepri

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan jumlah kebutuhan hewan kurban Idul Adha 1445 Hijriah mencapai 18 ribu ekor, meliputi 7.205 sapi dan 10.691 kambing.  

"Data kebutuhan tersebut berdasarkan laporan dari seluruh kabupaten/kota se-Kepri hingga akhir Mei 2024," kata Kepala DKP2KH Kepri Rika Azmi di Tanjungpinang, Kamis.   

Rika menyebut jumlah kebutuhan hewan kurban tahun ini diprediksi meningkat sepuluh persen dibanding Idul Adha tahun lalu yang sekitar 17 ekor.  

Peningkatan itu dipengaruhi beberapa faktor, seperti pemulihan ekonomi yang memicu daya beli masyarakat, kemudian adanya keinginan atau semangat yang kuat bagi masyarakat untuk berkurban, terutama bagi mereka yang mampu.  

Sementara dari sisi ketersediaan hewan kurban jelang Idul Adha 2024, juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2022 maupun 2023.  

Hingga akhir Mei 2024, kata Rika, tercatat ada sekitar 19 ribu hewan kurban yang tersedia di Kepri, terdiri dari sapi sebanyak 7.259 ekor dan kambing 12.691 ekor.

Bahkan khusus sapi, rencananya akan ada pemasukan lagi jelang lebaran Idul Adha, khususnya di Kabupaten Karimun dan Kota Batam sebanyak 1.500-2.000 ekor.  

"Intinya, dari segi ketersediaan dan kebutuhan untuk hewan kurban cukup. Apalagi dalam waktu dekat datang lagi sapi dari beberapa daerah ke Kepri," ungkap Rika.

Rika menambahkan ketersediaan hewan kurban cukup di Kepri, karena sejak jauh-jauh hari pelaku usaha atau peternak telah menyiapkan stok hewan kurban.

Selain bersumber dari pasokan ternak lokal, sebagian besar pasokan hewan kurban didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jambi dan Lampung.

"Setelah beberapa tahun sempat pemasukan hewan kurban memang dibatasi akibat wabah PMK, namun saat ini hewan kurban terutama sapi sudah bisa masuk dari mana saja ke Kepri, asal dilengkapi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Rika.

Sementara, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Kepri Herwintarti menyampaikan pihaknya terus bersinergi dengan dinas terkait guna menjamin lalu lintas komoditas ternak dari luar ke Kepri dalam kondisi sehat dan terbebas penyakit mengancam, misalnya PMK, antraks hingga jembrana.

"Kepri bukan penghasil ternak karena daerah kepulauan, makanya sebagian besar hewan kurban didatangkan dari luar daerah," ujarnya.

Sebagai daerah kepulauan, kata dia, BKHIT Kepri sebagai garda terdepan memiliki tantangan dalam mengawasi, mencegah serta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit zoonosis pada hewan ternak.

Oleh karena itu, pihaknya siap mengawal lalu lintas hewan kurban ke Kepri yang melonjak sangat tinggi jelang Idul Adha. Berdasarkan catatan BKHIT, periode Januari hingga Mei sudah ada 7.251 ekor sapi masuk ke Kepri dengan 45 frekuensi pemasukan.

Hal ini menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi untuk memeriahkan hari raya kurban.

 

"Kami pastikan hewan kurban yang masuk ke Kepri aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat pada perayaan Idul Adha tahun ini," katanya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement