Pengguna media sosial mengecam insiden tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan keras terhadap kebebasan dan hak asasi manusia.
"Benar-benar memalukan! Keffiyeh bukanlah simbol terorisme tetapi representasi kuat dari warisan dan perlawanan Palestina. Denda seperti ini hanya akan melanggengkan ketidaktahuan dan penindasan. Dukunglah Palestina melawan perlakuan tidak adil seperti itu!" kata salah satu pengguna media sosial.
"Itu sangat fasis. Mengapa orang mendiskriminasi orang Palestina? Kefanatikan ini sungguh mencengangkan," tulis yang lain di X.
Yang lain mengecam tindakan polisi Prancis tersebut, dan menyebutnya sebagai contoh pengekangan kebebasan.
“Mengenakan keffiyeh bukanlah suatu kejahatan, itu adalah simbol solidaritas terhadap Palestina. Mencekik kebebasan berekspresi atas nama keamanan adalah tindakan yang tidak adil. Mari kita berdiri bersama melawan tindakan penindasan seperti itu dan mendukung hak untuk secara damai mengadvokasi keadilan bagi semua orang,” kata satu orang lainnya.
Keffiyeh Palestina digambarkan oleh beberapa orang sebagai bendera tidak resmi negara tersebut karena menjadi sinonim dengan perjuangan Palestina. Banyak warga Palestina yang mengenakan keffiyeh selama protes pro-Palestina dalam beberapa bulan terakhir, di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Pengeboman di Jalur Gaza yang terkepung telah mengakibatkan terbunuhnya lebih dari 36.000 warga Palestina dan sedikitnya 83.000 orang terluka sejak Oktober. Seluruh lingkungan telah diratakan dan sebagian besar infrastruktur di daerah kantong tersebut juga telah hancur.