Kamis 27 Jun 2024 22:59 WIB

Lima Tanda yang Bikin Peramal India Prediksi 29 Juni Hari Kiamat, Ada Serangan Hizbullah

Salah satu tandanya, yakni konflik di Israel telah meningkat.

Kushal Kumar
Foto: Ist
Kushal Kumar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang peramal India yang dijuluki sebagai New Nostradamus memprediksi bahwa Perang Dunia ke-3 segera dimulai hanya dalam hitungan hari.

"SEKARANG, Selasa, 18 Juni 2024 memiliki rangsangan planet terkuat untuk memicu Perang Dunia III," kata Kushal Kumar kepada The Daily Star, menggandakan ramalannya pada bulan Mei setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter.

Baca Juga

Dia bahkan dengan berani mengatakan, tanggal 29 Juni mungkin juga merupakan hari kiamat. Ramalan Nostradamus yang sebelumnya meramalkan kiamat 10 Juni akan terbukti kebenarannya.Dia mengungkapkan, jika Perang Dunia ke-3 tidak terjadi dalam hitungan hari, para pejabat negara memperingatkan bahwa ini adalah masalah serius.

 
photo
Infografis 5 Pertanyaan yang akan Ditanyakan pada Hari Kiamat. Ilustrasi Allah - (Republika.co.id)

Pada Kamis, Kumar menguraikan serangkaian peristiwa terkini yang mengganggu dan membenarkan klaimnya dalam sebuah tulisan di Medium, seperti dilansir dari The New York Post.

Pertama, Kumar mengutip serangan teror baru-baru ini yang menargetkan dan menewaskan sembilan peziarah Hindu di Himalaya dan melukai 33 orang lainnya.

Kedua, ia merujuk pada tembakan yang dilepaskan di Zona Demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan ketika pasukan dari utara menyeberang ke DMZ pada Ahad.

Ketiga, Kumar menyebutkan bahwa konflik di Israel telah meningkat karena pasukan Hizbullah di Lebanon baru-baru ini menembakkan roket ke negara Yahudi tersebut sebagai pembalasan atas kematian seorang komandannya.

Keempat, dia menunjukkan bahwa, dalam sebuah manuver yang mengingatkan kita pada Krisis Rudal Kuba, Rusia telah mengirimkan kapal perang, termasuk kapal selam nuklir, ke Havana.

Dia menegaskan, peristiwa terpenting yang terjadi, yakni  Cina telah melakukan latihan perang di lepas pantai Taiwan, yang membuat para pejabat AS khawatir. "Perhatikan skenario perang yang berkembang di titik-titik rawan di seluruh dunia seiring dengan berlalunya hari," tulis Kumar.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement