Kamis 30 May 2024 18:46 WIB

Jamaah Haji Harus Jaga Smart Card dan Dalami Manasik Haji Jelang Wukuf

Kawal Haji sebagai aplikasi yang menjadi kanal penghubung antarjamaah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Haji menyiapkan Smart Card untukjamaah haji.
Foto: Republika
Petugas Haji menyiapkan Smart Card untukjamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) telah merilis aplikasi Kawal Haji sebagai aplikasi yang menjadi kanal penghubung antarjamaah haji, petugas, keluarga, dan publik, serta stakeholder lainnya. 

Aplikasi ini hadir dengan dua fitur utama. Pertama, pelaporan jamaah, khususnya berkenaan dengan layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk jika ada jamaah terpisah dari rombongan, atau lupa arah pulang ke penginapan. Kedua, deteksi lokasi dan pergerakan jamaah untuk memudahkan proses pencarian jika ada jamaah haji yang tersesat. 

Baca Juga

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda menyampaikan, dari sejumlah laporan yang masuk di aplikasi tersebut, misalnya ada jamaah yang kehilangan smart card-nya. Jamaah agar segera melaporkan ke ketua rombongan atau ketua kloter, nanti dilaporkan ke ketua sektor dan diteruskan ke Kantor Daerah Kerja (Kadaker) Makkah. 

“Tahap berikutnya, pihak kadaker menyampaikan ke Kementerian Haji Arab Saudi untuk diajukan penggantian,” kata Widi dalam keterangan resmi Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (30/05/2024).

 

Ia menjelaskan, pada musim haji 1445 H/ 2024 M, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

“Jamaah harus membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. Smart card berisi sejumlah data di dalamnya, yakni nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah,” ujarnya.

Mengingat pentingnya smart card tersebut, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), mewanti-wanti  jamaah haji agar menjaga sebaik mungkin smart card miliknya dan jangan sampai hilang atau tertinggal terutama saat tawaf di mana kondisi tersebut jamaah berdesakan hingga berpotensi kartu pintar tersebut terlepas dari talinya. 

“(Smart card) simpan dengan aman di tas kecil yang dibawa. PPIH juga mengimbau kepada jamaah, untuk memanfaatkan fasilitas mushola hotel untuk pendalaman manasik hajinya bersama pembimbing ibadah kloter maupun pembimbing ibadah yang ada di setiap sektor," ujarnya.

Selain itu, Widi mengatakan, jika dirasa ada keluhan kesehatannya, jamaah dapat berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter dan petugas kesehatan lainnya untuk memperoleh penanganan dan obat yang dibutuhkan.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement