REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu kunci dalam penyiapan generasi penerus bangsa yang mampu memajukan Indonesia.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Halim itu, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, hal yang perlu dilakukan Fatayat NU untuk menjalankan peran tersebut adalah menguatkan pemberdayaan SDM dan menjadikan semua program kerjanya sebagai kegiatan-kegiatan yang konkret dan detail.
“Habis ini kita bikin komitmen semua program yang sifatnya pemberdayaan kita detailkan secara operasional untuk disinergikan,” ujarnya saat menghadiri Apel Kader Fatayat NU Kabupaten Malang pada Kamis (23/5).
Gus Halim menyoroti persoalan sinergi antara organisasi sosial keagamaan dan pemerintah. Menurutnya, sinergi organisasi sosial keagamaan dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota, bernilai penting, dan diharapkan mampu memaksimalkan penyiapan generasi penerus bangsa yang unggul.
“Ini momentum yang sangat pas untuk bagaimana membangun sinergitas antara organisasi sosial keagamaan yang berbasis perjuangan Islam ala ahli sunnah wal jamaah annahdliyah dengan pemerintah, sehingga penyiapan generasi penerus dapat dilakukan dengan maksimal," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Gus Halim didampingi beragam pihak, antara lain Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendes PDTT Lilik Umi Nasriyah, Bupati Malang HM Sanusi, Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua PCNU Kabupaten Malang KH Hamim Kholili, Wakil Ketua Komisi DPRD Provinsi Jawa Timur Hikmah Bafaqih, dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang H Kholiq.
Ada pula kehadiran dari ribuan kader Fatayat NU Kabupaten Malang.