Kamis 23 May 2024 23:12 WIB

PBNU Dorong Mitigasi Bencana di Daerah Rawan Bencana di Jabar

Diperlukan mitigasi bencana di daerah rawan bencana.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Waspada bencana hidrometereologi. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Waspada bencana hidrometereologi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong mitigasi bencana dilakukan di daerah-daerah yang rawan bencana di Jawa Barat. Apalagi Jawa Barat dan Indonesia merupakan daerah yang rawan terjadi bencana seperti banjir, longsor, dan gempa.

Wakil Ketua Umum PBNU KH Habib Hilal Al Aidid mengungkapkan Indonesia merupakan negara yang sering terjadi bencana. Oleh karena itu, diperlukan mitigasi bencana di daerah rawan bencana agar masyarakat Indonesia dapat aman dari bencana.

Baca Juga

"Kita perlu menawarkan kepada dunia bahwa Indonesia aman dari bencana dan dunia aman," ucap dia saat acara apel siaga dan jambore nasional relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI) PBNU di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, Kamis (23/5/2024).

Ia mencontohkan sebagian besar bencana alam di Jawa Barat yang terjadi seperti tanah longsor dan gempa. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu menanam pohon bambu berdampingan dengan tanaman sayuran untuk meminimalisasi longsor.

Habib melanjutkan saat bencana tanah longsor dan gempa di Kabupaten Cianjur, PBNU langsung menggelar rapat  agar bencana segera diatasi. Ia menuturkan LPBI menjalankan tugas yaitu penanganan bencana dan mencegah kerusakan alam lebih masif.

"Penangangnan bencana yang dilakukan LPBI NU perlu bertumpu kepada dirinya sendiri bukan mengandalkan bantuan pihak lain," kata diam

Ia mengatakan LPBI pun harus mendidik masyarakat untuk merawat kelestarian alam. Habib pun meminta agar relawan menyejahterakan masyarakat di lereng-lereng gunung. 

Ketua LPBI PBNU Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan apel siaga dan jamnas relawan LPBI PBNU diikuti 350 relawan mengikuti kegiatan ini. Mereka diberikan keterampilan manajemen risiko bencana.

Ia mengatakan kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari sejak Kamis (23/5/2024) hingga Sabtu (25/5/2024) di Citarum 0 KM, Situ Cisanti, Kabupaten Bandung.

"LPBI merupakan lembaga yang selama ini telah bekerja melakukan upaya penanggulangan bencana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement