Kamis 16 May 2024 05:50 WIB

Kembali kepada Alquran-Sunnah Menurut Salafi dan Kritik UAS

Ada problem dalam pemahaman kembali Alquran dan sunnah kaum Salafi

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Santri mengaji kitab kuning (ilustrasi). Ada problem dalam pemahaman kembali Alquran dan sunnah kaum Salafi
Foto:

UAS dan Salafi 

Kelompok salafi juga menjadi polemik, mereka dinilai telah masuk ke masjid-masjid Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dengan tujuan mengembalikan praktik keberagamaan yang benar menurut mereka.

Namun demikian, kelompok salafi ini kerap membidahkan orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Hal ini sebagaimana disampaikan dai kondang, Ustadz Abdul Somad atau yang biasa disebut masyarakat dengan panggilan UAS. 

Ustadz Somad menjelaskan, salafi-wahabi tidak meyakini Qunut Shubuh dan basmalah jahr. Mereka juga tidak meyakini zikir dan doa bersama setelah sholat. Nahdlatul Ulama meyakini semua itu ada dalil-dalilnya, sebaliknya salafi-wahabi tidak meyakini dalil-dalil yang diyakini NU.

"Dalam beberapa hal, salafi-wahabi mirip dengan Muhammadiyah, mereka (salafi-wahabi) tidak pakai ushalli, basmalah sirr, tidak Qunut Shubuh, tidak zikir jahr bersama, tidak doa bersama setelah sholat, sehingga mereka (salafi-wahabi) lebih mudah masuk masjid Muhammadiyah daripada NU," kata Ustadz Somad kepada Republika, Selasa (14/5/2024).

Bagaimana sebaiknya masyarakat menyikapi fenomena kelompok salafi, Ustadz Somad berpesan kepada umat agar belajar fiqih empat madzhab (mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali).

Ustadz Somad menyampaikan, sudah menulis buku berjudul 99 Tanya Jawab Seputar Sholat dan buku 37 Masalah Populer, serta buku-buku lainnya. Masyarakat bisa membaca buku tersebut.

“Mengajari masyarakat dengan fiqih empat madzhab, masyarakat menjadi cerdas, tahu banyak mazhab, tapi dalam pengamalan tetap mazhab Syafi'i," ujar Ustadz Somad.

Ustadz Somad juga berpesan kepada umat agar umat mengusahakan untuk mengaji dan membaca kitab dari Maghrib sampai Isya. Bisa membahas mengenai melafalkan niat, basmalah sirr, qunut, zikir jahr, doa bersama dan lain sebagainya. Baca kitab-kitab, pengajarnya pakai power point agar bisa disederhanakan supaya mudah dimengerti, untuk mencerdaskan umat.

Mengenai bagaimana Ustadz Somad melihat kelompok salafi, menurut Ustadz Somad, kelompok salafi membidahkan orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Kelompok salafi juga memusyrikan orang yang bertawasul.

"Sholawat Badar dan Sholawat Nariyah itu tawassul, bagi mereka (kelompok salafi) yang mengamalkan Sholawat Badar dan Nariyah itu musyrik," jelas Ustadz Somad.

Ustadz Somad mengatakan, mereka (kelompok salafi) mengkafirkan aqidah Asy'ari yang mentakwilkan ayat mutasyabihat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement