Jumat 10 May 2024 02:29 WIB

Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Kedepankan Anti Kekerasan

Persoalan keumatan sebaiknya diselesaikan dengan dialog.

Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media, Komunikasi dan Pengembangan Teknologi Informasi, Wibowo Prasetyo
Foto: MCH 2024
Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media, Komunikasi dan Pengembangan Teknologi Informasi, Wibowo Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Farhan Rizky Romadon melakukan tindakan berani menghalau tindakan pengeroyokan kepada mahasiswi Katolik saat keributan di Pamulang. Atas aksinya, kepala Farhan bahkan sampai terluka.

Keberanian Farhan mendapat apresiasi dari Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. Menurutnya, tindakan Farhan adalah bentuk keberanian menolak kekerasan.

Baca Juga

"Aksi Farhan patut diapresiasi. Setiap kita sudah seharusnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan anti kekerasan. Ini bagian dari wujud sikap moderat," sebut Wibowo Prasetyo di Jeddah, Kamis (9/5/2024).

Ribut antarwarga terjadi di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada 5 Mei 2024. Saat kejadian, sejumlah mahasiswa tengah menggelar doa bersama (Rosario) menurut ajaran Katolik.

Dikatakan Wibowo, persoalan keumatan sebaiknya diselesaikan dengan dialog, bukan kekerasan, apalagi sampai pengeroyokan. Jika didiskusikan dengan baik, Wibowo yakin akan didapat solusi bersama atas persoalan yang terjadi.

"Farhan bisa menjadi contoh bagi kita bersama tentang persahabatan universal, persahabatan yang tidak dibatasi sekat agama," sebut Wibowo.

"Farhan juga mengingatkan kita tentang pentingnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan dialog," sambungnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement