Rabu 06 Nov 2024 14:44 WIB

Menag: Kerukunan Umat Beragama Layak Kita Jual Keluar

Kerukunan umat beragama tidak hanya menjadi isu.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar saat sambutan dalam acara Konsolidasi Nasional Program Kerja Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024 di Auditorium HM Rasyidi, Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Rabu (6/11/2024).
Foto: Muhyiddin / Republika
Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar saat sambutan dalam acara Konsolidasi Nasional Program Kerja Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024 di Auditorium HM Rasyidi, Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Rabu (6/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar meminta agar isu kerukunan umat beragama tidak hanya menjadi isu, tapi juga menjadi isu positif yang bisa dipromosikan dan dijual ke luar negeri. 

"Bukan hanya mineral, bukan saja baterai, bukan minyak, bukan sawit, tapi yang layak untuk kita jual ke luar juga adalah menjual kerukunan umat beragama," ujar Prof Nasaruddin Umar Saat membuka acara Konsolidasi Nasional Program Kerja Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024 di Auditorium HM Rasyidi, Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Rabu (6/11/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang sangat plural, tapi masyarakatnya bisa hidup dengan damai. Dalam konteka ini, menurut dia, tidak ada negara di dunia yang seperti Indonesia. 

"Tidak ada negara yang seperti pluralnya Indonesia ini, tapi yang sedamai dengan Indonesia. Ini adalah sebuah modal sosial yang luar biasa, yang perlu kita perkenalkan ke luar. Tidak ada negara yang sekaya, se-plural Indonesia, tapi se-stabil Indonesia," ucap dia. 

"Jadi saya sering mengatakan, barangkali memang sudah waktunya kiblat peradaban dunia Islam itu hijrah ke Indonesia," ucap dia. 

Konsolidasi Nasional yang digelar oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI ini juga menghadirkan dua pemteri yaitu Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) dan Deputi 6 Kemenko PMK, Prof Warsito. 

Kepala PKUB Setjen Kemenag RI, M Adib Abdushomad menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk merawat dan memperkuat kerukunan umat beragama di Indonesia. 

"Dan saya kira peran yang paling penting adalah kita harus saling sinergi dan kolaborasi," ujar Adib dalam sambutannya. 

Konsolidasi nasional ini mengangkat tema "Merawat Kerukunan Mempersiapkan Umat Masa Depan". Dengan tema ini, Adib yakin Indonesia kedepannya akn mampu menjadi destinasi dunia terkait kerukunan. 

"Ini berarti bahwa kita sudah semakin confident bahwa Indonesia, bangsa kita yang kita cintai ini, sudah layak, sudah sepantasnya menjadi referensi dan destinasi dunia terkait dengan religious harmony, terkait dengan kerukunan beragama," ucap dia. 

Kementerian Agama melalui PKUB, lanjut dia, juga sudah menyiapkan peta jalan untuk merawat kerukunan serta mempersiapkan umat beragma di masa mendatang. Menurut dia, pihaknya sudah siap untuk berkiprah di dunia internasional. 

"Kita siap untuk PKUB go international. WDan sudah saatnya Indonesia adalah negara yang kita banggakan ini menjadi contoh dan suri tauladan terkait bagaimana merawat perhubungan umat beragama," kata Adib. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement