Selasa 23 Apr 2024 06:09 WIB

Mereka Takut Hadapi Musibah Bangun Bungker Hingga Siapkan Senjata, Begini Nasihat Alquran

Setiap bencana yang dihadapi manusia adalah ketetapan Allah SWT

Ilustrasi bencana. Setiap bencana yang dihadapi manusia adalah ketetapan Allah SWT
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Ilustrasi bencana. Setiap bencana yang dihadapi manusia adalah ketetapan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Setiap kejadian yang menimpa makhluk telah digariskan oleh Allah SWT. 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Baca Juga

“Tidak ada suatu musibah pun menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah SWT, dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.” (QS at-Taghabun: 11).

Kondisi ketakutan berlebih akan terjadinya bencana justru mengindikasikan orang itu mengalami gangguan pada kejiwaannya. Ketakutan yang berlebih pun menjadi tanda betapa lemahnya keimanan seseorang terhadap kekuasaan Allah SWT.

Orang yang mengalami ketakutan berlebih akan terjadinya bencana bahkan dapat berperilaku abnormal dengan menyiapkan berbagai hal secara berlebihan agar selamat dari bencana. 

Sebagai contoh apa yang dilakukan pengusaha California, Robert Vicino. Dia membangun bungker penyelamat sebagai megaproyeknya membangun tempat perlindungan dari bencana alam mahadahsyat, peperangan, bahkan kiamat.

Ada juga mantan manajer produk Facebook, Antonio Gracia Martinez, yang membeli lima hektare hutan dan menyiapkan generator, panel surya, hingga ribuan amunisi di lahan yang telah dibelinya. Hal itu dilakukan karena ketakutannya bila terjadi kekacauan dahsyat di muka bumi.

Saking takutnya pada bencana yang terjadi, pria asal San Francisco, Steve Huffman, yang mengalami rabun sejak 2015 bahkan sampai menjalani sebuah operasi laser mata. 

Steve merasa sangat perlu melakukan operasi itu untuk meningkatkan peluangnya selamat jika terjadi bencana alam.

Padahal, sehebat dan semegah apa pun bangunan untuk menghindari bencana alam, tidak akan dapat menghalangi takdir Allah SWT. 

Hal ini telah dirasakan oleh kaum-kaum terdahulu yang ingkar kepada Allah SWT. Segala bangunan megah yang pernah mereka bangun tak dapat menolong nya dari bencana dan kematian.

Bagi umat Islam, informasi tentang kejadian-kejadian mahadahsyat sudah diberitahukan, baik dalam Alquran maupun hadis, termasuk peristiwa hancur nya alam semesta beserta isinya atau yang disebut hari kiamat. Bahkan, meyakini akan datang nya hari kiamat merupakan kewajiban bagi seorang mukmin.

Informasi tentang kiamat tidak lantas membuat seorang Muslim dihantui ketakutan menjalani hidup. Hal ini justru sebagai pengingat untuk senantiasa memperbanyak amal saleh dan meningkatkan ketakwaan. 

Sejatinya tak akan ada satu makhluk pun yang akan lolos dari kematian. Sementara itu, hanya orang-orang yang beriman, bertakwa, dan beramal saleh yang akan dapat selamat dari kehidupan yang kekal se telah kematian.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُون

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian, ha nya lah kepada Kami, kamu dikembalikan.” (QS al-Ankabut: 57). 

Informasi tentang potensi gempa dan tsunami seperti yang diungkapkan dalam hasil riset baru-baru ini lebih baik disi kapi dengan sudut pandang positif dan optimistis.

Pengetahuan tersebut bisa menjadi pemantik untuk meningkatkan literasi tentang ilmu bumi serta mening katkan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan mitigasi bencana. 

Pada sisi spiritual, temuan itu menambah keimanan sehingga mendorong untuk terus melakukan amal saleh dan mence gah kemung karan. Pasalnya, bisa jadi datangnya sebuah bencana disebabkan kezaliman yang terus berlangsung dan kelalaian akan perintah Allah SWT.

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الْمُنْكَرَ لَا يُغَيِّرُونَهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابِهِ

“Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya manusia apabila melihat kemunkaran, kemudian mereka tidak merubahnya di khawatirkan Allah akan meratakan adzab-Nya kepada mereka.”  (HR Ibn Majah dari Abu Bakar, hadits no 3995).

Selain itu, hal ini bisa menjadi pengingat untuk melakukan tobat dari segala dosa dengan senatiasa ber istighfar.

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Namun, Allah tidak akan menghukum mereka selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka, dan tidaklah pula akan menghukum mereka, sedangkan mereka masih memohon ampunan.” (QS al-Anfal: 33).

photo
Tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi. - (republika)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement