REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Hujan terus menerus dengan intensitas tinggi di berbagai wilayah Indonesia menyebabkan datangnya bencana banjir. Di Jakarta banjir merendam beberapa perkampungan dan ruas jalan. Di Semarang, banjir besar menyebabkan perjalanan kereta api terganggu.
Banjir sebagai sebuah bencana sudah ada sejak lama dalam sejarah manusia. Alquran Surat Saba' ayat 16 telah menyebutkan bagaimana banjir besar didatangkan oleh Allah SWT sebagai sebuah hukuman. Berikut bunyi Surat Saba ayat 16:
فَاَعْرَضُوْا فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنٰهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ اُكُلٍ خَمْطٍ وَّاَثْلٍ وَّشَيْءٍ مِّنْ سِدْرٍ قَلِيْلٍ
Fa a‘raḍū fa arsalnā ‘alaihim sailal-‘arimi wa baddalnāhum bijannataihim jannataini żawātai ukulin khamṭiw wa aṡliw wa syai'im min sidrin qalīl(in).
Artinya: "Akan tetapi, mereka berpaling sehingga Kami datangkan kepada mereka banjir besar624) dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) berbuah pahit, pohon asal (sejenis cemara) dan sedikit pohon sidir (bidara)."
Ayat ini bercerita tentang kaum Saba' yang ingkar kepada Allah SWT. Menurut Tafsir Tahlili dalam Quran Kemenag dijelaskan kaum Saba' menolak dan berpaling dari seruan Allah SWT. Bahkan mereka menghalang-halangi merekanyang ingin berinsaf kepada Allah.
Hal tersebut yang membuat Allah SWT mendatangkan azab berupa banjir. Allah memberikan siksaan dengan menjebolkan Bendungan Ma'rib hingga terjadi banjir besar. Banjir tersebut menghadirkan kesengsaraan bagi kaum mereka.
Apapun yang menghalangi hanyut oleh derasnya air bendungan tersebut. Kebun-kebun mereka juga hancur akibat banjir tersebut. Manusia pun banyak yang meninggal. Hanya sedikit yang tersisa dari mereka.
Kendati demikian, mereka yang selamat kehidupannya dalam kondisi susah sehingga terpaksa hijrah ke tempat lain yang lebih subur. Tanah-tanah mereka menjadi tandus karena air dulunya tersimpan di Bendungan Ma'rib tumpah ke padang pasir yang bisa menyerap seberapa besar apapun volume air.
Meskipun mereka berhasil menanam tanaman hasilnya pahit. Dan mereka hanya mengharapkan air dari langit untuk tanaman.
Saba' adalah sebuah negeri di Yaman Selatan, di Selatan Tanah Arab. Negeri ini disebutkan sebagai nenek moyang bangsa Arab Selatan.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menerangkan tentang ayat 16 Surah Saba'. Ia mengatakan banjir tersebut karena tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Mula-mula Allah SWT mendatangkan tikus untuk melobangi bendungan. Kebocoran kecil terjadi namun mereka tidak peduli.
Allah SWT kemudian menurunkan hujan lebat dengan aliran yang sangat keras. Bendungan itu lalu jebol derasnya air dan banjir pun tak terelakkan. Tanah mereka tidak lagi subur. Sisa pohon atau tanaman pascabanjir tidak lagi memberikan manfaat. Buah-buahan yang awalnya manis berubah menjadi pahit.