Kamis 18 Apr 2024 19:55 WIB

Pejabat Belanda Prediksi 20 Tahun Lalu Iran Jadi Kekuatan Baru di Timur Tengah

Iran menjadi poros kekuatan perdamaian di Timur Tengah

 Pasukan Garda Revolusi paramiliter Iran (ilustrasi).  Iran menjadi poros kekuatan perdamaian di Timur Tengah
Foto:

 Ini terlihat dari upaya Menlu Iran Kamal Kharazi ketika itu, yang sibuk melakukan diplomasi ke Beirut (Lebanon) dan Damaskus (Suriah) sejak penarikan mundur Israel dari Lebanon selatan, Rabu (24/5) lalu. 

Padahal, lanjut diplomat itu, Iran tak tampak berperan aktif untuk memaksa perginya Israel dari Lebanon selatan. ''Namun tak seorang pun bisa mengatakan kunjungan ke Beirut dan Damaskus hanya sekadar pura-pura,'' ujarnya.

''Iran adalah negara penting di kawasan ini. Saat ini, menyusul penarikan mundur Israel, kunci perdamaian Timur Tengah adalah koordinasi dan konsultasi yang lebih baik di antara negara-negara terkait,'' ungkap Salah Zawawi, yang saat itu menjabat sebagai wakil Palestina di Teheran.

Hubungan Iran dengan beberapa negara Timur Tengah pun terbilang mesra. Iran telah lama menjadi mitra istimewa Suriah. Dengan Lebanon terjalin pula hubungan yang sempat ditandai dengan kunjungan resmi Presiden Lebanon ketika itu yaitu Emile Lahoud ke Teheran pada 19 dan 20 April tahun 2000. Bukti keeratan hubungan Iran-Lebanon tampak dari dukungan negeri ini pada gerakan Hizbullah secara politik, keuangan dan militer.

Tapi untuk Israel, Iran selalu bersikap keras dan tak akan pernah mengakui keberadaan bangsa Zionis ini. Kritik-kritik tajam pun dilontarkan Iran untuk negara-negara yang menjalin hubungan dengan negara Yahudi tersebut. Bahkan Presiden Iran Mohammad Khatami menetapkan tanggal 25 Mei sebagai hari pembebasan seluruh wilayah pendudukan. 

Menurutnya, Teheran menilai penarikan mundur dari Lebanon hanya sebuah langkah awal. ''Penarikan mundur Israel dari Lebanon belum selesai. Selama ini belum selesai dilakukan maka kita tidak bisa menerapkan resolusi 425 Dewan Keamanan PBB,'' ujar Kharazi.

 

Menlu Iran ini adalah pejabat asing pertama yang mengunjungi Lebanon setelah Israel mundur dari wilayah ini. Menurut Kharazi, kunjungan itu merupakan saat berbagi kegembiraan kemenangan untuk seluruh umat Muslim di seluruh dunia  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement