Ahad 08 Sep 2024 08:37 WIB

Biografi Hasan al-Bashri, Ulama Besar dari Irak

Sejak kecil, Hasan al-Bashri belajar ilmu-ilmu agama dari para sahabat Nabi.

ILUSTRASI Ulama
Foto: republika
ILUSTRASI Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irak pada era generasi tabiin kaya akan ulama-ulama besar. Di antaranya adalah Syekh Hasan al-Bashri. Dia merupakan alim ternama pada era tabi'in, sekaligus murid para sahabat Nabi Muhammad SAW dan ahlul bait. Kata-kata mutiara dan nasihat yang disampaikannya selalu mampu menyentuh hati kaum Muslimin.

Ayahnya merupakan pembantu sahabat Rasulullah SAW yang terkenal sebagai penulis Alquran, Zaid bin Tsabit. Ibunya merupakan Khairoh, maula salah seorang istri nabi, Ummu Salamah.

Baca Juga

Nama Hasan merupakan pemberian dari sang ummul mukminin. Hasan al-Bashri lahir di Madinah pada 642 Masehi, atau sembilan tahun pasca-wafatnya Rasulullah SAW.

Meski lahir dengan status orang tua sebagai mantan budak, Hasan besar di tengah-tengah kasih dan sayang para keluarga dan sahabat Nabiyullah Muhammad. Ummul mukminin Ummu Salamah bahkan menjadi ibu susu dari Hasan. Anak lelaki ini gemar belajar di rumah-rumah para istri Rasulullah yang kala itu masih hidup.

Ia juga rajin ke masjid Nabawi untuk mendengarkan kajian ilmu dari para sahabat Rasulullah. Khalifah Umar bin Khattab pun pernah mendoakannya menjadi orang yang fakih dalam beragama dan dicintai semua orang.

Bergaul dengan para sahabat Rasul sejak kecil membuat Hasan tumbuh menjadi pemuda yang saleh. Ia meriwayatkan banyak hadis dari para sahabat Rasul, seperti Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa al-Asy'ari, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik, dan masih banyak lain.

Saat usia 14 tahun, ia pindah ke Kota Bashrah, Irak. Dari sinilah Hasan kemudian mendapat nama al-Bashri karena mengacu pada kota Bashrah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement