Senin 15 Apr 2024 19:08 WIB

Iran Negara Islam dengan Kemajuan Sains Dikagumi Sekaligus Ditakuti Barat, Ini Rahasianya

Iran telah menorehkan kemajuan di bidang sains dan teknologi.

Pandangan umum ibu kota Teheran, Iran. Iran telah menorehkan kemajuan di bidang sains dan teknologi
Foto:

Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat beserta sekutunya sejak tahun 1979 membuat Iran terus- menerus mendapat tekanan. Untuk beberapa waktu, aktivitas keilmuan seolah mandek. Universitas-universitas Iran tidak diperbolehkan membeli perlengkapan riset dari luar negeri akibat sanksi ekonomi.

Begitu pula program pertukaran pelajar, mahasiswa, dan ilmuwan kontan terhenti. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan dari para cendekiawan dan pemuka agama. Mereka tidak ingin negara semakin terpuruk sehingga gencar menyerukan perlunya pendekatan Islam dengan sains modern.

Sejumlah pihak lantas mengaitkan efektivitas kampanye itu terhadap kemajuan yang diperoleh kemudian. Didorong oleh perintah mencari ilmu dalam Islam, rakyat dan pemerintah Iran bahu-membahu membina sekolah-sekolah maupun lembaga penelitian hingga ke segenap penjuru negeri.

Anggaran pendidikan ditingkatkan. Hasilnya sungguh luar biasa. Jumlah mahasiswa bertambah dari 100 ribu di akhir tahun 70-an menjadi lebih dari 2 juta pada tahun 2006. Iran pun mengalokasikan dana mencapai 900 juta dolar hanya untuk kepentingan riset. Di samping itu, pemerintah masih menyediakan anggaran cukup besar untuk penelitian teknologi nano, bioteknologi, teknologi informasi, dan sel induk.

Dua lembaga riset nasional dibentuk, yakni Lembaga Riset Sains dan Teknologi Nasional serta Institut Sains dan Kebijakan. Keduanya semakin memperkuat kegiatan riset dan penelitian serta mengintegrasikan program-program keilmuan agar lebih efektif.

Para ilmuwan Iran sangat produktif menghasilkan inovasi teknologi, yaitu meliputi bidang farmasi, kimia, fisika, biologi, dan medis. Kreasi pada lingkup molekuler biofisika meraih reputasi dunia sejak era 90-an. Dari catatan lembaga registrasi nasional, sebanyak 9.570 karya riset telah terdaftar hingga tahun 2008.

Aspek penting lain di balik pencapaian tersebut adalah tradisi keilmuan yang dimiliki. Mereka mewarisi kegemilangan bangsa Persia kuno. Pada masanya, Persia merupakan salah satu kutub peradaban dunia.

Persia dikenal berkat gairah intelektualitas yang tinggi dan kekayaan teknologinya. Mereka, misalnya, membangun qanat atau saluran air yang mampu bertahan selama berabad-abad.

Tradisi itu tetap terpelihara ketika agama Islam masuk ke Persia sekitar abad ke-7 Masehi. Dari wilayah-wilayah di Persia, hadir sejumlah ilmuwan Muslim legendaris. Kontribusi keilmuan mereka turut mewarnai era keemasan peradaban Islam abad pertengahan.

Di antara nama-nama tenar adalah al-Khawarizmi yang seorang pakar matematika, Abd Al Rahman Al Sufi sang astronom terkemuka, atau saintis bidang fisika Al Razi. Karya dan pemikiran mereka sangat berpengaruh terhadap kemajuan ilmu pengetahuan berabad-abad berikutnya.

 

Tekad dan semangat para pendahulu di masa silam itulah yang ingin diteruskan oleh segenap ilmuwan Iran pada era modern ini. Mereka tidak berhenti berkarya walaupun negaranya sedang terkena embargo Barat.

photo
Program nuklir Iran - (AP/Reuters/Aljazairah)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement