Senin 08 Apr 2024 14:37 WIB

Baca Buku Anti Islam malah Bawa Wanita Polandia ini Bersyahadat Jadi Mualaf

Mualaf Paulina optimistis memilih Islam adalah jalan yang tepat.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Mualaf Paulina
Foto:

"Saya sangat kecewa ketika mengetahui bahwa buku itu adalah buku anti-Islam," kata Paulina. 

"Tetapi saya tetap membacanya, karena saya ingin melihat sudut pandang yang berbeda,” lanjutnya. 

Buku tersebut tidak hanya memicu keraguan Paulina terhadap Islam, tetapi juga memperdalam penelitiannya tentang agama tersebut. Meskipun ia awalnya yakin bahwa Islam adalah agama buruk, pandangannya berubah seiring dengan memahami lebih dalam nilai-nilai dan ajaran Islam. 

"Setiap hal yang saya pertanyakan kepada suami saya, dia mampu menjelaskan dengan cara yang membuat saya semakin yakin," ucap Paulina. 

"Saya menyadari bahwa saya tidak boleh hanya percaya pada apa yang orang lain katakan. Saya harus mencari tahu sendiri,” tambahnya.  

Saat dia mendalami agama Islam, Paulina menemukan bahwa Islam menantangnya untuk terus bertanya dan mencari kebenaran. Ini adalah perbedaan yang mencolok dengan keyakinan sebelumnya yang mengajarkan padanya untuk tidak mengajukan pertanyaan.

"Yang saya sukai tentang Islam adalah kebebasan untuk bertanya," jelas Paulina. 

"Saya tidak lagi merasa harus mengikuti secara membabi buta. Saya diajarkan untuk berpikir kritis dan mencari kebenaran sendiri,” tuturnya. 

Perasaan ketika mengucap syahadat

Ketika ditanya tentang momen pengucapan syahadatnya, Paulina menggambarkan perasaan damai dan kelegaan yang dia rasakan. Meskipun awalnya terkejut dengan keputusannya, dia yakin bahwa memeluk Islam adalah langkah yang benar baginya.

"Saya merasa seperti menemukan kedamaian yang selama ini saya cari. Sekarang, saya yakin bahwa saya melakukan hal yang benar,” kata Paulina dengan tersenyum.

Meskipun perjalanan Paulina tidaklah mudah, terutama dalam menghadapi keraguan dan tekanan dari lingkungannya, dia yakin bahwa memilih Islam adalah keputusan yang tepat.

"Saya menerima Islam untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang lain. Saya tidak lagi khawatir dengan pendapat orang lain, yang penting bagi saya adalah keselamatan dan kebahagiaan sendiri," tegasnya. 

Perjalanan Paulina adalah contoh nyata bahwa kebenaran tidak selalu ditemukan di permukaan. Kadang-kadang, itu memerlukan penggalian yang dalam dan penelitian yang hati-hati untuk menemukannya.  

 

Baginya, Islam bukanlah agama yang mengerikan seperti yang ia kira, tetapi sebaliknya, itu adalah jalan menuju kedamaian dan kebenaran yang sesungguhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement