Senin 08 Apr 2024 08:03 WIB

Israel tak akan Setujui Gencatan Senjata tanpa Pembebasan Sandera

Netanyahu juga mengatakan kemungkinan kesepakatan tersebut dihalangi oleh Hamas.

Massa menggelar aksi solidaritas Doa Untuk Gaza di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (7/4/2024). Dalam aksinya mereka menggelar doa bersama untuk kebebasan Palestina dari jajahan Israel, mengutuk keras pembunuhan massal yang dilakukan Israel dalam konflik di Palestina, serta menyerukan seluruh umat muslim untuk memboikot semua produk yang terafiliasi dengan Israel sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Palestina.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa menggelar aksi solidaritas Doa Untuk Gaza di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (7/4/2024). Dalam aksinya mereka menggelar doa bersama untuk kebebasan Palestina dari jajahan Israel, mengutuk keras pembunuhan massal yang dilakukan Israel dalam konflik di Palestina, serta menyerukan seluruh umat muslim untuk memboikot semua produk yang terafiliasi dengan Israel sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel tidak akan menghalangi kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan menyetujui gencatan itu tanpa pembebasan sandera.

“Saya perjelas kepada masyarakat internasional bahwa tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan orang-orang yang disandera. Ini tidak akan terjadi. Ini adalah kebijakan pemerintah Israel, dan saya menyambut baik fakta bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden beberapa hari lalu menegaskan tetap pada sikap yang sama,” kata Netanyahu mengawali rapat kabinet, Ahad (7/4/2024).

Baca Juga

Dia juga mengatakan kemungkinan kesepakatan tersebut dihalangi oleh Hamas, bukan Israel.

“Tuntutan ekstrem Hamas bertujuan mengakhiri perang dan membiarkan Hamas tetap utuh, memastikan kelangsungan hidupnya, rehabilitasi serta kemampuan untuk membahayakan warga negara dan tentara kami," katanya.

"Mematuhi tuntutan Hamas akan memungkinkan mereka mengulangi kejahatan seperti serangan 7 Oktober, lagi dan lagi," kata Netanyahu.

Tentara Israel telah menghancurkan 19 dari 24 batalyon Hamas, termasuk komandan senior mereka, meniadakan rumah sakit Shifa dalam enam bulan perang di Jalur Gaza dan terus menghancurkan infrastruktur bawah tanah kelompok tersebut.

“Selangkah lagi kami menang,” ucap Netanyahu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement