Senin 01 Apr 2024 16:55 WIB

Paus Fransiskus Kembali Tegaskan Pentingnya Genjatan Senjata Segera di Gaza

Israel masih melakukan serangan intensif di Gaza

Paus Fransiskus ingatkan pentingnya genjatan senjata segara di Jalur Gaza
Foto: AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus ingatkan pentingnya genjatan senjata segara di Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Paus Fransiskus mengulangi seruannya untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, di mana warga Palestina terancam kelaparan akibat serangan Israel selama enam bulan terakhir.

"Saya mengimbau sekali lagi agar akses bantuan kemanusiaan dibuka ke Gaza, menyerukan pelepasan segera para sandera yang ditangkap pada 7 Oktober, dan gencatan senjata di Jalur Gaza," kata Paus ketika menyampaikan pesan Paskah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Ahad (31/3/2024), yang diikuti puluhan ribu penganut Katolik.

Baca Juga

Dia menyoroti bahwa konflik yang sedang berlangsung di wilayah kantong Palestina itu menelan banyak korban sipil, terutama anak-anak.

"Betapa banyak penderitaan yang kita lihat di mata mereka. Dengan mata seperti itu, mereka bertanya kepada kita: Mengapa? Mengapa semua kematian ini terjadi? Mengapa semua kehancuran ini terjadi?” “Perang selalu menjadi kekalahan dan keabsurdan,” kata Paus, menambahkan.

Dewan Keamanan PBB pada hari Senin mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan suci Ramadhan. Meskipun Hamas menyambut baik langkah tersebut, Israel menolak permintaan gencatan senjata dan berjanji untuk melanjutkan serangannya sampai kemenangan total diraih.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel ke kantong pemukiman itu dalam 24 jam terakhir menewaskan 77 orang Palestina. Sementara Mesir menjadi tuan rumah delegasi Israel untuk perundingan gencatan senjata dengan Hamas.

Militer Israel mengatakan mereka membunuh tokoh senior milisi Jihad Islam di pusat komando di halaman Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah. Israel tidak mengungkapkan nama dan pangkatnya. "Pusat komando dan teroris diserang dengan presisi," kata militer Israel, Ahad (31/3/2024).

Dalam pernyataan tersebut militer Israel mengatakan mereka berusaha meminimalkan "kerugian pada warga sipil yang tidak terlibat di sekitar rumah sakit." Militer Israel juga mengklaim "bangunan Rumah Sakit Al-Aqsa tidak rusak" dan serangan tidak mempengaruhi operasinya.

Jihad Islam yang merupakan sekutu Hamas belum mengeluarkan pernyataan. Kementerian Kesehatan Palestina dan kantor media Hamas mengatakan serangan Israel menghantam beberapa tenda di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa dan membunuh empat orang serta melukai beberapa orang lainnya termasuk lima jurnalis.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina Hamas menerobos perbatasan dan menyerang ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Serangan Hamas itu menewaskan sedikitnya 1.200 orang, sementara Israel telah membunuh lebih dari 32.782 warga Palestina dalam serangan balasan, yang juga menyebabkan kehancuran massal, pengungsian, dan langkanya kebutuhan pokok.

photo
Kelaparan Esktrem di Gaza - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement