REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Pondok pesantren telah lama menjadi pilihan bagi orangtua yang ingin mengarahkan anak-anak mereka untuk mempelajari Islam lebih dalam. Pesantren telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan terus menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman agama yang baik serta sukses dalam karir mereka.
Kesuksesan lulusan pesantren tidak hanya karena konsistensi dalam beribadah dan hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga karena mereka belajar dan mendalami hal-hal lain di pesantren, sehingga mereka memiliki wawasan yang luas terhadap dunia luar.
Di pesantren, santri tidak hanya diajarkan untuk memiliki pemahaman agama yang baik, tetapi juga untuk menjadi individu yang berkualitas bagi masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak lulusan pesantren yang menjadi orang sukses dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Pondok Pesantren Darul Amanah di Kendal, Jawa Tengah, merupakan salah satu pesantren yang menerapkan prinsip pendidikan yang seimbang antara agama dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal berdiri di bawah naungan Nadhlatul Ulama (NU) dan Dzikrul Ghofilin.
Di sana, terdapat puluhan ekstrakurikuler yang sukses dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Contoh dari keberhasilan ini adalah akademi sepakbola yang telah mengantarkan beberapa santri ke timnas Indonesia, kegiatan pramuka yang mengikuti jambore internasional, dan unit fashion yang diundang untuk mengikuti fashion show tingkat internasional.
Ustadz Fatwa, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, memberikan pendapatnya mengenai prinsip yang dipegang dalam pesantren, yaitu selain mengutamakan pendidikan agama, juga memberikan perhatian yang besar pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
“Di pondok pesantren ini kami mengajarkan agar santri dapat terbuka juga ke dunia yang modern ini dengan adanya ekstrakurikuler kami. Alhamdulillah beberapa ekstrakurikuler kami mendapatkan penghargaan dan prestasi yang bergengsi. Mengalahkan sekolah-sekolah negeri pada umumnya. Esktrakurikuler ada yang untuk membentuk skill olahraga, public speaking, design, programming, dan lain-lain. Hal ini kami tunjukkan agar santri mempunyai skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Saya mau orang-orang yang jago dalam design, program, olahraga itu ada yang dari santri.” Ujar Ustadz Fatwa di Pondok pesantren Darul Amanah. (21/3).
Selama bulan suci Ramadhan, pembelajaran mengenai ilmu agama diperkuat kembali dengan menerapkan beberapa kegiatan tambahan. Seperti materi membaca dan menghafal kitab kuning yang dilakukan setelah sholat Ashar, Taraweh dan kultum di malam hari, tadarus Al-Quran , dan masih banyak lagi. Hafalan Al-Quran dari santri selama bulan suci Ramadhan juga difokuskan. Lalu, Hal menarik terletak pada pembelajaran mengenai kitab kuning dimana hal tersebut merupakan kurikulum yang terdapat di Pondok Pesantren Darul Amanah ini. Hal ini menjadi salah satu fokus Pondok Pesantren Darul Amanah selama bulan Ramadhan.
Hal ini menarik perhatian sebab tidak semua pesantren berani untuk menerapkan kurikulum kitab kuning. Penyebabnya diduga adalah level kesulitan dari membaca dan memahami kitab kuning itu sendiri. Diperlukan pemahaman yang khusus terhadap bahasa Arab agar dapat lancar membaca kitab kuning. Namun, Pondok Pesantren Darul Amanah punya metode nya sendiri.
Menurut Ustadz Fatwa, metode ini berhasil menghantarkan santri kepada pemahaman terhadap kitab kuning dan segala hal yang ada di dalamnya.“Pertama tentunya harus dikuatkan dulu alat untuk membacanya. Alat untuk membaca di sini maksudnya adalah kemampuan santri berbahasa Arab. Santri harus tau cara menulis, membaca, dan mengartikan bahas Arab sebab di kitab kuning, Arabnya gundul semua. Jadi santri baru itu kita benar-benar kuatkan dulu alat untuk memahami, baru di tahun selanjutnya kami mempelajari isi dari kitab kuning tersebut yang mana di dalamnya banyak hukum, fiqih, sejarah, dan lain-lain. Kami mengira pembelajaran kitab kuning itu wajib karena kitab kuning adalah salah satu sumber dalam pembelajaran agama Islam,” tutur Gus Fatwa.
Walaupun kesulitan membaca dan menghafal kitab kuning ini tinggi, dengan adanya metode ini santri-santri lulusan Pondok Pesantren Darul Amanah ini dapat dengan lancar membaca dan menghafal banyak ilmu ilmu yang terkandung di dalam kitab kuning. Sehingga, pemahaman terhadap agama dapat dilakukan secara lebih dalam secara kitab kuning merupakan salah satu sumber pendalaman agama Islam. Kegiatan Ramadhan lainnya juga tidak kalah pentingnya dalam mendorong santri untuk mendalami agama Islam seperti tadarus wajib, kultum, dan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Prinsip Pondok Pesantren Darul Amanah yang menyeimbangkan skill dengan pemahaman agama Islam menjadi daya tarik sendiri kepada orang tua calon santri yang ingin mendaftarkan anaknya untuk lebih dalam mengenal agama.
Terbukti dari prestasi dan kualitas pengajaran agamanya, Pondok Pesantren ini adalah pilihan yang pas sebagai tempat pembelajaran yang seimbang antara dunia dengan akhirat. Karena bagaimanapun sebagai manusia, kita harus memiliki kemampuan yang bermutu dalam hal duniawi dan juga kita harus dapat mempersiapkan bekal di akhirat kelak.