Rabu 20 Mar 2024 23:09 WIB

Kemenag Tegaskan tidak Ada Larangan Menggunakan Pengeras Suara di Masjid

Tidak ada larangan pengeras suara masjid melainkan pengaturan

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Pengeras suara masjid. Tidak ada larangan pengeras suara masjid melainkan pengaturan
Foto:

Di Selangor, Malaysia, adzan dan bacaan Alquran menggunakan pengeras suara luar. Sedang ceramah dan pembelajaran dibatasi hanya pada lingkungan masjid dan mushola.

Sementara di Uni Emirat Arab (UEA), ada imbauan agar volume pengeras suara adzan masjid tidak melebihi 85 desibel, lebih kecil dari Indonesia (100 desibel).

Di Turki, penggunaan pengeras suara diperbolehkan saat adzan dan khutbah sholat Jumat. Volume adzan dan khutbah masjid juga tidak terlalu keras.

Di Suriah, ada juga aturan bahwa penggunaan pengeras suara luar hanya untuk adzan. Sementara Khutbah Jumat atau pengajian, menggunakan pengeras suara dalam.

Berikut Tata Cara Penggunaan Pengeras Suara sesuai edaran No SE 05 tahun 2022

a. Waktu Sholat:

1) Subuh:

a) sebelum adzan pada waktunya, pembacaan Alquran atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan

b) pelaksanaan sholat Subuh, dzikir, doa, dan kuliah Subuh menggunakan pengeras suara dalam.

2) Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya 

a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Alquran atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) menit; dan

b) sesudah azan dikumandangkan, yang digunakan pengeras suara dalam 

3) Jumat:

a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Alquran atau sholawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan

b) penyampaian pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jumat, salat, zikir, dan doa, menggunakan pengeras suara dalam.

b. Pengumandangan adzan menggunakan pengeras suara luar

c. Kegiatan syiar Ramadhan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan upacara hari besar Islam:

1) penggunaan pengeras suara di bulan Ramadhan baik dalam pelaksanaan sholat Tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarus Alquran menggunakan pengeras suara dalam 

2) takbir pada 1 Syawal/10 Dzulhijjah di masjid/musholla dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

3) pelaksanaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar 

4) takbir Idul Adha di hari Tasyrik pada 11 sampai dengan 13 Dzulhijjah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan sholat Rawatib secara berturut-turut dengan menggunakan pengeras suara dalam dan

 

5) Upacara peringatan hari besar Islam atau pengajian menggunakan pengeras suara dalam, kecuali apabila pengunjung tabligh melimpah ke luar arena masjid/musholla dapat menggunakan pengeras suara luar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement