Rabu 20 Mar 2024 20:50 WIB

Meresahkan, Polisi Tangkap Pria Penyebar Video Mengaku Nabi di Sumut

Pelaku membacakan selembar kertas yang berbau SARA dan mengandung unsur kebencian.

Ilustrasi Tangan Diborgol
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Tangan Diborgol

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepolisian Resor (Polres) Tebing Tinggi menangkap pria berinisial JK (35 tahun) penyebar video yang diduga mengaku nabi di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

"JK diduga mengaku sebagai nabi dan menyampaikan narasi yang bermuatan SARA atau agama tertentu," ujar Kepala Polres Tebing Tinggi AKBP Andreas Tampubolon dalam keterangan diterima di Medan, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga

Andreas melanjutkan pelaku merupakan penduduk yang tinggal di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajanis, Kota Tebing Tinggi. "Dirinya ditangkap petugas lantaran melakukan tindak pidana UU Nomor 1 Tahun 2024 perubahan kedua atas UU No 11 Tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronik," ucap Kapolres.

Selain itu, petugas juga mengamankan sebuah mimbar, tripod, jubah, kertas yang berisi narasi dan handphone android yang digunakan pelaku pada saat membuat video tersebut. Andreas mengatakan peristiwa ini terjadi pada Selasa (19/3/2024) sekitar pukul 15.00 WIB, pelaku mengunggah sebuah video yang bermuatan tentang suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) sosial media miliknya dengan akun Nabi Jannes.

"Video yang berdurasi 1 menit 30 detik tersebut, menampilkan dirinya sedang berada di lapangan golf Desa Penonggol, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai," ujarnya.

Selanjutnya, menurut Andreas, pelaku membacakan selembar kertas yang berbau SARA dan mengandung unsur kebencian. Postingan pelaku tersebut mendapat komentar negatif dan mendapat kecaman dari warganet. Selain itu, video juga sudah dibagikan oleh banyak orang sehingga membuat resah masyarakat.

Menindaklanjuti keresahan masyarakat tersebut, Andreas mengatakan menangkap pelaku di hari yang sama di bengkel, Jalan Belibis yang tidak jauh dari kediamannya. "Untuk motif dari pelaku melakukannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh personel," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement