Karena itu, jika seseorang sudah masuk dalam sakaratul maut, maka tidak ada lagi kesempatan tobat, sebab pintunya sudah ditutup rapat-rapat serta dikunci. Dijebol pintunya pun tidak akan bisa karena ia sedang sakaratul maut. Tidak ada lagi yang bisa diperbuat, kecuali menunggu kematian.
Adapun Firaun, dia sudah tahu persis datangnya kematian saat ia bakal tenggelam. Hal ini pulalah yang membuat dirinya putus asa dan baru berpikir untuk bertobat.
Tetapi nyatanya sudah terlambat. Dijelaskan lagi dalam Alquran, mengenai tobat yang tidak diterima. Allah SWT berfirman:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۚ حَتّٰىٓ اِذَا حَضَرَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنِّيْ تُبْتُ الْـٰٔنَ وَلَا الَّذِيْنَ يَمُوْتُوْنَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۗ اُولٰۤىِٕكَ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا
"Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan 'Sesungguhnya aku bertobat sekarang'. Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih". (QS An Nisa Ayat 18)