Sabtu 17 Feb 2024 15:30 WIB

Bantu Anak Yatim dan Guru Ngaji, Bupati Imron Titip Pengawasan Anak

Bupati Imron berkomitmen bantu anak yatim dan guru ngaji.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Bupati Cirebon, Imron, saat menghadiri pelantikan Pengurus Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kabupaten Cirebon masa bhakti 2023-2028, di Pendopo Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/1/2024).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Cirebon
Bupati Cirebon, Imron, saat menghadiri pelantikan Pengurus Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kabupaten Cirebon masa bhakti 2023-2028, di Pendopo Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON  -- Bupati Cirebon, Imron, memberikan bantuan untuk para guru ngaji dan anak yatim di Desa Kalibaru, Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon, Jumat (26/1/2024).

Dalam kesempatan itu, Imron menitipkan pendidikan dan pengawasan anak kepada para orang tua. Pasalnya, saat ini banyak kenakalan remaja terjadi di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga

Imron menuturkan, saat ini cukup banyak geng motor di wilayah Kabupaten Cirebon. Bahkan, dia baru saja memusnahkan sejumlah barang bukti hasil kejahatan.

Barang bukti hasil kejahatan yang dimusnahkan itu cukup beragam. Mulai dari narkoba, minuman keras dan sejumlah peralatan yang digunakan oleh para pelaku geng motor.

‘’Saya baru saja dengan Pak Dandim, Bu Kapolres, memusnahkan barang bukti hasil kejahatan di Kejari Sumber,’’ kata Imron.

Menurut Imron, salah satu cara untuk mengatasi penyakit masyarakat itu adalah pengawasan dan perhatian dari orang tua. Apalagi, anak adalah titipan dari Allah.

‘’Karena kata Allah, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,’’ kata Imron.

Imron juga menuturkan, sebagai orang tua, kelak akan diminta pertanggungjawaban terkait dengan anaknya. Oleh karena itu, dia berpesan kepada seluruh orang tua untuk bisa mengawasi anaknya dengan baik.

‘’Saya titip, anak-anak agar tidak terjerumus dalam hal yang tidak baik,’’ kata Imron.

Imron mengaku cukup miris dengan fakta yang terjadi saat ini. Dia menyebutkan, tingkat kejahatan, peredaran narkoba, geng motor dan aktivitas negatif lainnya, masih cukup banyak terjadi.

Padahal, Cirebon dikenal sebagai ‘kota wali’, dengan jumlah pesantren yang cukup banyak.

‘’Ini PR kita semua, untuk bisa menyelesaikannya,’’ tukas Imron. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement