Kamis 15 Feb 2024 22:34 WIB

UNRWA Hadapi Krisis Uang Tunai Bulan Depan

Donor utama UNRWA menangguhkan pendanaan karena tuduhan terhadap karyawannya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024).
Foto:

"Jika kami tidak mendapatkan (dana), kami akan berada dalam masalah dan tidak mampu lagi beroperasi," kata Lazzarini, dilansir dari Arab News, Kamis (15/2/2024).

Dia meminta para donor meninjau keputusan mereka. Lazzarini mengatakan awal pekan ini seruan agar UNRWA dibubarkan dan mengakhiri mandatnya adalah picik dan akan memperdalam krisis kemanusiaan di Gaza.

Irlandia mengumumkan 20 juta euro (21,46 juta dolar AS) untuk mendukung UNRWA. Irlandia mendesak negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan untuk melanjutkan dan memperluas dukungan kepada badan tersebut.

UNRWA menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan lainnya. Lembaga PBB ini telah mengalami krisis sejak Israel menuduh bahwa 12 dari 13 ribu stafnya di Gaza terlibat dalam serangan 7 Oktober.

Tuduhan tersebut mendorong sejumlah negara menangguhkan pendanaan, termasuk Amerika Serikat, donor terbesarnya. Dublin menyumbang 18 juta euro langsung ke UNRWA pada 2023, bagian dari 36 juta euro yang diberikan kepada rakyat Palestina.

Irlandia telah lama menjadi juara hak-hak Palestina. Pengumuman tersebut mengikuti komitmen Spanyol minggu lalu untuk mengirim UNRWA tambahan bantuan 3,5 juta euro dan tambahan satu juta euro dari Portugal.

"Saya mendesak donor lain untuk melanjutkan dan memperluas dukungan kepada UNRWA sehingga dapat memberikan jutaan pengungsi Palestina yang membutuhkan," kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin dalam sebuah pernyataan setelah bertemu dengan kepala UNRWA Philippe Lazzarini di Dublin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement