REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina yang hidup dibawah pengeboman Israel berharap kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke Timur Tengah akan menghasilkan gencatan senjata. Kunjungan ini digelar saat Israel menggelar serangan ke tempat pengungsian di perbatasan Palestina-Mesir.
Pekan ini Blinken melakukan kunjungan pertama ke Timur Tengah sejak Washington menjadi perantara Israel dalam perundingan gencatan senjata. Dalam tawaran yang disampaikan Qatar dan Mesir ke Hamas pekan lalu, para pihak masih menunggu respon dari kelompok yang menginginkan jaminan diakhirinya serangan ke Jalur Gaza.
Dorongan diplomasi AS ini dilakukan saat Washington mencoba mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan. Usai militer AS menggelar serangan udara ke kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah.
Sementara Israel melanjutkan serangannya dalam pertempuran paling intensif selama perang dan mengancam akan menyerang Rafah, kota kecil di mana lebih dari setengah juta rakyat Palestina mengungsi. Dimana sebagian besar pengungsi tinggal di tenda-tenda sementara.
Sumber menjelaskan proposal gencatan senjata menawarkan jeda pertempuran selama 40 hari. Di saat yang sama Hamas membebaskan sisa sandera dari 253 yang mereka bawa dari Israel dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu.
Jeda pertempuran memungkinkan bantuan masuk untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza dan mengizinkan 2,3 juta warga Gaza kembali ke rumah mereka. Gencatan senjata sebelumnya hanya berumur satu pekan.
"Kami ingin perang berakhir dan kami ingin pulang, hal itu yang kami inginkan pada tahap ini," kata Yamen Hamad lewat aplikasi kirim pesan, Senin (5/2/2024). Ayah dari empat orang anak mengirim pesan itu dari sekolah PBB di Deir al-Balah, Gaza tengah. Salah satu area yang belum diserang tank Israel dan dipadati puluhan ribu pengungsi.
"Yang kami lakukan hanya mendengar berita dari radio kecil dan melihat internet dengan penuh harapan. Kami berharap Blinken akan memberitahu (Perdana Menteri Israel Benjamin-red) Netanyahu, sudah cukup dan kami berharap faksi kami memutuskan yang terbaik bagi rakyat kami," kata pria berusia 35 tahun itu.
Dalam salah satu perang terbesar tank-tank Israel merangsek masuk ke Khan Younis selama dua pekan. Kota di selatan Gaza itu sudah menampung ratusan ribu orang yang mengungsi dari tempat lain.
Pertempuran juga kembali pecah di Kota Gaza, sebelah utara Jalur Gaza, area yang Israel klaim berhasil mereka tunduk pada dua bulan pertama perang. Militer Israel mengatakan pasukannya membunuh puluhan pejuang Palestina dalam pertempuran di utara, tengah dan selatan Gaza dalam 24 jam terakhir.
Warga Palestina menggambarkan pertempuran sengit di Kota Gaza. Terutama di wilayah barat, dekat pesisir Mediterania, yang dibombardir kapal-kapal perang Israel. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan mereka menemukan mayat 14 orang yang terbunuh dalam serangan di Khan Younis semalam.
Mereka mengatakan berulang kali dalam beberapa hari terakhir tim penyelamat tidak dapat menjangkau banyak korban tewas dan terluka di kota tersebut. Otoritas Gaza mengatakan lebih dari 27 ribu warga Palestina dikonfirmasi tewas dalam serangan Israel. Namun dikhawatirkan masih ribuan korban tewas lainnya yang belum ditemukan karena tertimbun di bawah reruntuhan.