Kamis 01 Feb 2024 23:39 WIB

Qatar Resmikan Pembukaan Masjid Khusus Perempuan

Masjid khusus perempuan bentuk pemuliaan

Bendera Qatar. Ilustrasi. Masjid khusus perempuan bentuk pemuliaan
Foto: Wikipedia
Bendera Qatar. Ilustrasi. Masjid khusus perempuan bentuk pemuliaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Yayasan Qatar dan pendiri Al-Mujadilah, Sheikha Moza binti Nasser, meresmikan sebuah pusat keagamaan dan masjid yang akan melayani Muslimah dari segala usia dan latar belakang, Rabu (31/1/2024). 

Dilansir di Gulf Times, Kamis (1/2/2024), Al-Mujadilah Center dan Masjid untuk Wanita ini didirikan bertujuan untuk memperkuat identitas Islam perempuan Islam dan menumbuhkan kesadarab masyarakat Muslim di mana semua perempuan dapat terlibat, berpartisipasi dan berkontribusi sehingga kalangan perempuan dapat diakui serta keprihatinan dan perspektif mereka terbentuk mengenai pemikiran Islam kontemporer dan wacana publik yang terbuka. 

Baca Juga

Al-Mujadilah Center diresmikan pada sebuah acara yang memaparkan visi pusat tersebut kepada para tamu, memamerkan fasilitas bangunan dan memperkenalkannya tujuan melalui diskusi panel dengan ulama, instruktur dan anggota masyarakat. 

Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat, tokoh masyarakat, perwakilan Kementerian Wakaf dan peneliti akademis. Sheikha Moza menceritakan inspirasi pusat tersebut dan namanya mengacu pada kisah Khawla binti Tha'labah  yang berdialog dengan Nabi Muhammad SAW. 

"Kita melihat bagaimana Khawla binti Tha’labah berargumen dengan baik sesuai dengan nilai-nilainya.

Melalui advokasinya, dia memecahkan masalahnya. Sehingga kami di sini hari ini bukan hanya untuk merayakan estetika arsitektur bangunan ini, melainkan kami di sini untuk menjelaskan konsep keadilan dalam beribadah, melalui pendirian Pusat dan Masjid Al-Mujadilah. Ruang ini memungkinkan perempuan mengembangkan diri dalam urusan keagamaan dan duniawi, serta pemahaman ibadah yang komprehensif," kata dia. 

Dia menyebut Al-Mujadilah Center dirancang untuk menarik perhatian Muslimah, sehingga mushala perempuan tidak terpinggirkan dan terisolasi di sudut terpencil.

Ruang ini, kata dia, akan menjadi tuan rumah program yang mendukung dan meningkatkan pendidikan perempuan, dan memenuhi kebutuhan intelektual kontemporer untuk meningkatkan kesadaran beragama perempuan dan hal-hal duniawi. Baik itu secara pribadi, sosial, dan dari sudut pandang keluarga. 

Pembangunan ini terinspirasi oleh peran tradisional masjid sebagai poros masyarakat, Al-Mujadilah Center dan Masjid Wanita dilengkapi dengan ruang kelas, perpustakaan, ruang berkumpul, kafe, dan taman.

Sebuah ruang komunitas bagi perempuan, akan menjadi tuan rumah kegiatan dan menyediakan program dalam bahasa Arab dan Inggris mulai dari kursus yang lebih panjang, lokakarya, sesi tentang sejarah Islam, hukum Islam, kesehatan mental dan kesejahteraan serta hubungan dengan klub buku, program pelatihan dan melakukan penelitian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement