REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia kembali kehilangan kontak dengan dua relawan dan staf lokal yang berada di Jalur Gaza selama hampir sepekan. Biasanya, relawan MER-C di Gaza selalu menginformasikan kondisi terkini di Gaza.
“Kami terakhir kali kontak dengan relawan di Gaza hari Jumat (12/1), kemudian siang sudah tidak ada kabar dan memang ternyata internet di Gaza kembali terputus. Biasanya mereka update penyaluran bantuan untuk warga Gaza dan kondisi terkini di sana, tapi sudah hampir sepekan belum ada kabar lagi,” ujar Manajer Operasional MER-C, Rima Manzanaris dalam siaran pers yang diterima Republika pada Kamis (18/1/2024).
Rima meminta rakyat Indonesia untuk turut mendoakan warga Gaza sekaligus relawan MER-C dan staf lokalnya yang berada di Gaza agar tetap dalam keadaan sehat dan aman.
Saat ini dua orang Relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan masih berada di Jalur Gaza. Fikri dan Reza bersama petugas medis, pasien serta ratusan warga Palestina yang berlindung di Rumah Sakit Indonesia terpaksa mengungsi ke Jalur Gaza bagian selatan setelah Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara hancur akibat serangan Israel.
Di pengungsian, Relawan MER-C dibantu staf lokal terus menyalurkan bantuan berupa makanan dan lainnya dari masyarakat Indonesia kepada warga Gaza.
Selama agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu, MER-C sudah beberapa kali kehilangan kontak dengan relawan. Sebelumnya, hilang kontak juga pernah terjadi selama 10 hari akibat terputusnya layanan internet.
Serangan intens Israel di Gaza tidak hanya menyebabkan kehancuran bangunan-bangunan infrastruktur dan tempat ibadah, tapi juga menghancurkan generator yang menggerakkan divisi utama telekomunikasi sehingga seringkali warga Gaza sulit untuk memberikan informasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
