Rabu 17 Jan 2024 12:15 WIB

Hindari Perpecahan, Warga Diimbau Jaga Kerukunan Umat Beragama Jelang Pemilu 2024

Pemilu 2024 harus jadi pemersatu bangsa.

Pemilu. (ilustrasi)
Foto: Republika/mgrol100
Pemilu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh mengimbau masyarakat menjaga kerukunan umat beragama di tengah situasi menghadapi Pemilu 2024 atau tahun politik, guna menghindari perpecahan antarumat akibat berbeda pilihan.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh Azhari di Banda Aceh, Senin, mengatakan apapun pemahaman, etnis, dan agama yang dianut warga, maka seluruh umat harus tetap bersatu dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan tersebut, serta menghargai perbedaan pilihan antarsesama.

Baca Juga

“Silakan bersikap, memiliki pilihan sesuai hati nurani, tapi saling menghargai, menghormati, agar keamanan, ketenteraman di bumi Indonesia ini tetap terjaga,” kata dia.

Ia juga meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenag se-provinsi paling barat Indonesia itu, untuk menjaga netralitas, antara lain tidak mengampanyekan salah satu calon, baik calon presiden maupun calon anggota legislatif, mulai dari DPR, DPR provinsi, DPR kabupaten/kota, hingga DPD.

“Kita sudah sampaikan kepada seluruh ASN bahwa dalam menghadapi tahun politik atau pemilu, kita bersikap netral,” ujarnya.

Meskipun harus menjaga netralitas, katanya, para ASN tetap diminta untuk memberikan hak pilih agar tidak masuk dalam barisan golongan putih (golput).

“Kita ASN tidak boleh berpolitik praktis, tapi harus netral. Dalam netral itu kita memang harus memilih karena enggak boleh juga golput,” kata dia.

Ia menjelaskan para ASN harus bersifat bijak dalam memberi pelayanan maupun saat memberi komentar agar jangan sampai dianggap tidak netral selama penyelenggaraan pesta demokrasi itu.

“Jadi harapannya semua ASN kita bersikap netral tapi dalam artian tetap memilih,” ujarnya.

Pihaknya juga akan memberi sanksi tegas kepada ASN yang terlibat politik praktis, sesuai dengan undang-undang tentang ASN.

Oleh karena itu, ia berharap, semua ASN di lingkungan Kemenag Aceh betul-betul mematuhi ketentuan itu dan menunjukkan netralitas.

“Kalau nanti sudah jelas-jelas dia (ASN) ikut kampanye, itu nanti ditegur. Ada kode etik ASN untuk tidak boleh berpolitik. Harapan kita supaya menjaga betul-betul netral ini,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement