Kamis 11 Jan 2024 01:11 WIB

MUI Nilai Antusiasme Bantu Palestina Berkaitan dengan Kesadaran Keagamaan yang Tinggi

Warga Indonesia akan terus bantu Palestina.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Laporan Bantuan Kemanusiaan Baznas untuk Palestina, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Laporan Bantuan Kemanusiaan Baznas untuk Palestina, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menilai tingginya antusiasme masyarakat Indonesia membantu rakyat Palestina bukan sekadar tingkat kedermawanan yang tinggi. Namun hal tersebut ada hubungannya dengan kesadaran keagamaan dan rasa kemanusiaan yang tinggi.

Kesadaran keagamaan dan kemanusiaan yang tinggi tersebut mendorong masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang agama semangat memberikan donasi untuk Palestina. Oleh karena itu gerakan penghimpunan donasi yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) patut diapresiasi.

Baca Juga

"Donasi itu kan harus diserahkan atau disalurkan melalui lembaga-lembaga kredibel. Karena mungkin saja ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas nama pembelaan kemanusiaan Palestina," ujar Prof Sudarnoto saat ditemui usai Laporan Bantuan Kemanusiaan Palestina oleh Baznas, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).

Menurut Guru Besar Ilmu Sosial Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini sejatinya diplomasi kemanusiaan Indonesia sudah maju. Hal tersebut karena mendapatkan dukungan dari lembaga-lembaga filantropi dan ormas. Sebab potensi dalam menghimpun donasi sangat besar.

Ia mencontohkan donasi melalui MUI untuk Palestina sangat besar. MUI telah menyerahkan senilai Rp 26,5 miliar. Saat ini donasi terus mengalir dan nantinya akan kembali diserahkan melalui Baznas. Ia mengungkapkan donasi tersebut terkumpul dari berbagai kalangan masyarakat.

Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad mengatakan Baznas memperkuat kerja sama dengan lembaga-lembaga penyalur di Mesir agar bantuan masyarakat Indonesia sampai ke rakyat Palestina. Sebab saat ini hanya Mesir yang menjadi fasilitator penyaluran bantuan. Prof Noor memastikan akan menyampaikan bantuan tersebut dengan baik.

"BAZNAS bekerja sama dengan berbagai lembaga terpercaya untuk penyaluran bantuan tersebut seperti Kementerian Luar Negeri, Tentara Nasional Indonesia, KBRI Kairo Mesir, Mishr Al Kheir, Bayt Zakat wa Shadaqat, Egytian Red Crescent, serta Women's Center Al Thouri Silwan," jelasnya.

Prof Noor memerinci, bantuan-bantuan yang dikirim dalam masa tanggap darurat meliputi permakanan, obat-obatan, alat kesehatan, perlengkapan musim dingin, air bersih, pakaian, hygient kit, serta family kit

Sementara masa rehabilitasi meliputi bantuan aktivasi sumber air, dukungan psikologi kepada anak-anak dan korban disabilitas, serta pengobatan korban luka. Masa rekonstruksi meliputi perbaikan tempat ibadah, perbaikan fasilitas kesehatan atau rumah sakit, dan perbaikan sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement