Senin 01 Jan 2024 18:08 WIB

Guru Besar Asal Bogor Ini Ungkap Dalil Islamisasi Nusantara Sudah Ada Sejak Masa Nabi SAW

Islamisasi Nusantara diprediksi sudah mulai pada masa Rasulullah SAW

Ilustrasi Kerajaan Samudra Pasai. Islamisasi Nusantara diprediksi sudah mulai pada masa Rasulullah SAW
Foto:

Setelah secara singkat, dicari secara elektronik pada Maktabah Syamilah, sama sekali tidak ditemukan hadits atau keterangan apa pun dalam berbagai kitab kumpulan hadits seperti yang terdapat dalam Hikayat Raja Pasai. 

Dari sisi ini memang tidak ditemukan data bahwa Rasulullah SAW pernah menyuruh sahabatnya untuk mendatangi salah satu tempat di kawasan nusantara ini. 

Namun, al-Attas kemudian mencoba membangun argumennya melalui cara lain, yaitu menggunakan ungkapan-ungkapan semantis di dalam Alquran. Ia menunjuk salah satu kata di dalam surah al-Insan ayat 5, yaitu kata kafura. 

Menurut al-Attas, istilah ini dapat menjadi petunjuk bahwa Nabi SAW sudah cukup mengenal baik wilayah nusantara. Kafur (kamper atau kapur barus), menurut al-Attas, adalah salah satu produk unggulan dari Timur jauh yang sudah dikenal baik oleh masyarakat Arab pada masa Nabi SAW, bahkan jauh sebelumnya.

Telah dikenal pula bahwa kafur terbaik berasal dari Fansur (Barus), suatu daerah di pantai barat Sumatra, yang sekarang termasuk wilayah Sumatra Utara.

Baca juga: Ketika Dilanda Kesulitan Hidup, Bacalah Dzikir Istimewa Rasulullah SAW Ini

Istilah kafur sendiri disinyalir al-Attas berasal dari bahasa Arab kafara yang artinya ‘tertutup’ atau ‘menutup’ (to cover). Dinamakan demikian karena bahan kafur (kapur barus) adalah getah pohon yang berada di balik kulitnya hingga tertutup dari pandangan manusia. Untuk mendapatkan getahnya, terlebih dahulu kulitnya harus disingkap.

Oleh sebab itu, kemudian dinamakanlah produk ini dalam bahasa Melayu sebagai ‘kapur’, sebagai adaptasi dari istilah yang diberikan oleh orang Arab, kafur. Karena kapur terbaik berasal dari Barus, kemudian produk ini di kawasan Melayu lebih dikenal dengan istilah ‘kapur barus’. Seperti umum diketahui, kapur barus (kafur) digunakan sebagai wewangian.

Apabila analisis ini benar, hampir bisa dipastikan bahwa pada zaman Nabi SAW wilayah Sumatra sudah dikenal baik sampai ke negeri Arab sana. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa Nabi SAW pun sudah mengenalnya.

Oleh sebab itu, bila ada berita bahwa Beliau menganjurkan kepada sahabatnya untuk menyebarkan Islam ke kawasan ini, seperti yang terdapat dalam Hikayat Raja Pasai, itu menjadi masuk akal.

Atas dasar ini, al-Attas masih menyimpan dugaan kuat bahwa bisa jadi cerita dalam Hikayat Raja Pasai itu benar, sekali pun sampai saat ini riwayat tepercaya dari sumber Arab sezaman belum ditemukan. 

*Naskah ini penggalan dari artikel Tiar Anwar Bachtiar terbit di Harian Republika 2011 

photo
Tiga terori Islamisasi Nusantara (ilustrasi) - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement