Selasa 09 Jul 2019 05:00 WIB

3 Habib Penyebar Islam dan Kecintaan Mereka kepada Indonesia

Para habib tersebut sangat mencintai Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Tadarus Alquran/Ilustrasi
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Tadarus Alquran/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyebaran Islam di nusantara tidak terlepas dari peran dakwah ulama-ulama Alawiyyin. Dalam berdakwah, ulama keturunan Rasulullah di Indonesia ini juga banyak menulis kitab yang sampai saat ini terus diwarat oleh para penerusnya.  

Meskipun para ulama Alawiyyin merupakan keturunan Arab, mereka dinilai sangat mencintai terhadap Indonesia. Ketua Umum Majelis Hikmah Alawiyah, Habib Ahmad bin Salim, mengatakan setidaknya ada tiga ulama besar Alawiyyin yang berperan cukup penting dalam penyebaran Islam di Indonesia, yaitu Habib Ali Kwitang, Habib Ali bin Husain Al- Attas yang dikenal dengan Habib Ali Bungur, dan Habib Salim bin Ahmad bin Jindan.

Baca Juga

Menurut Habib Ahmad, ulama tiga serangkai tersebut merupakan ulama besar yang sangat dihormati oleh dunia Islam. “Mereka adalah guru besar umat Islam Indonesia. Dan yang istimewa adalah mereka bangga dengan identitas mereka sebagai Indonesia," ujar Habib Ahmad di Kantor Majelis Hikmah Alawiyah, Jalan Kalibata Timur Raya No.31A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.  

Habib Salim bin Ahmad bin Jindan misalnya, telah menulis lebih dari 150 karya tulis selama hidupnya. Menurut Habib Ahmad, sebagian besar karya kakeknya itu masih tersimpan dalam perpustakaan yang baru diresmikan Majelis Hikmah Alawiyah, yaitu Maktabah Kanzul Hikmah.   

“Pada hampir semua karya tulis yang beliau tulis, beliau cantumkan nama dan gelar keilmuan beliau dan tidak luput gelar kebanggaan beliau, al-Indunisi atau al-Jawi,” ucapnya.  

Menurut dia, Habib Salim bin Jindan selama hidupnya berguru dan menimba ilmu kepada lebih dari 400 guru yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Hampir setengah guru-gurunya itu adalah para ulama-ulama Nusantara, seperti KH Kholil Bangkalan, KH Ahmad Marzuki, KH Asy Syekh Arsyad ath-Thawil dan lain sebagainya. “Dan semua dari guru-guru beliau, beliau catat biografi mereka secara terperinci. Ini adalah kekayaan kita Indonesia,” kata Habib Ahmad.

Para habaib yang datang dari Hadhramaut memang banyak yang datang ke Indonesia bersama kitab-kitab mereka, manuskrip-manuskrip keluarga dan leluhur mereka. Di Indonesia, mereka berdakwah menyebarkan Islam dengan kasih sayang dan kelembutan, mereka membaur dan berjuang bersama rakyat Indonesia hingga mereka menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Indonesia. “Mereka para habaib, para alawiyyin, punya andil besar dalam penyebaran Islam di Indonesia. Mereka adalah bagian dari Indoneia,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement