Kamis 28 Dec 2023 20:50 WIB

PBB Desak Israel Akhiri Pembunuhan di Palestina

Sejauh ini, sekitar 21 orang warga Palestina gugur akibat kekejaman Israel.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina yang gugur dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza dibawa dengan kereta keledai ke rumah sakit di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Rabu, 27 Desember 2023.
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina yang gugur dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza dibawa dengan kereta keledai ke rumah sakit di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Rabu, 27 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (28/12/2023) mengatakan situasi hak asasi manusia di Tepi Barat yang diduduki dengan cepat memburuk. PBB mendesak Israel mengakhiri pembunuhan terhadap penduduk Palestina.

Sebuah laporan yang dirilis pada Kamis menuntut penghentian segera penggunaan senjata dan sarana militer selama operasi penegakan hukum, diakhirinya penahanan sewenang-wenang dan perlakuan buruk terhadap warga Palestina, dan pencabutan pembatasan pergerakan yang diskriminatif.

Baca Juga

"Penggunaan taktik dan senjata militer dalam konteks penegakan hukum, penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional, dan penegakan pembatasan pergerakan yang luas, sewenang-wenang dan diskriminatif yang mempengaruhi orang Palestina sangat mengganggu," kata kepala hak asasi PBB, Volker Turk dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Arab News, Kamis (28/12/2023).

"Intensitas kekerasan dan represi adalah sesuatu yang belum pernah terlihat selama bertahun-tahun,” tambah dia.

Laporan tersebut melihat situasi hak asasi manusia di Tepi Barat yang diduduki dan mencaplok Yerusalem Timur sejak 7 Oktober. Perang Gaza paling berdarah meletus ketika Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil. Mereka menyandera 250 orang, 129 di antaranya tetap berada di dalam Gaza.

Israel meluncurkan pengeboman udara yang luas dan pengepungan diikuti dengan invasi darat. Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 21.110 orang gugur, kebanyakan wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Hamas Gaza.

Laporan tersebut mendokumentasikan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement