Rabu 13 Dec 2023 23:28 WIB

Polemik Festival Keadilan UIN Sunan Kalijaga, Panitia dan Rektorat Saling Tuding

Festival Keadilan UIN Sunan Kalijaga dituding berbau politis

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nashih Nashrullah
Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Festival Keadilan UIN Sunan Kalijaga dituding berbau politis
Foto:

Seperti diketahui, UIN Suka Yogyakarta menanggapi terkait pelarangan acara bertajuk Festival Keadilan oleh Rektor UIN Suka Yogyakarta, Al Makin. Acara yang seharusnya digelar di kampus UIN Suka Yogyakarta pada 10 Desember 2023 tersebut akhirnya dipindahkan ke lokasi lain karena adanya pelarangan. 

Humas UIN Suka Yogyakarta, Weni Hidayati mengatakan, izin yang disampaikan panitia kepada pihak kampus yakni ke bagian Pusat Pengembangan Bisnis (PBB) UIN Suka Yogyakarta tidak sesuai dengan acara yang akan digelar. 

Dalam surat izin yang disampaikan, dikatakan akan digelar kegiatan Festival Gerakan Bersama KH  Zawawi Imron. Dalam surat yang beredar tersebut, juga diajukan izin untuk menggunakan Gor Tenis UIN Suka Yogyakarta sebagai lokasi kegiatan yang digelar 9-10 Desember 2023.

Namun, pada pamflet acara yang beredar, tidak menyebutkan kegiatan Festival Gerakan Bersama KH Zawawi Imron. Weni menyebut, pada pamflet acara justru bertajuk Festival Keadilan.

Dalam pamfletnya, Festival Keadilan tersebut mendatangkan sejumlah aktivis hingga intelektual selain KH Zawawi Imron. Seperti Rocky Gerung, Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, Asfinawati, Eko Prasetyo. Muh Isnur, hingga Dimas Arya Saputra, dan beberapa pengisi lainnya.

Baca juga: Remehkan Rencana Satgas Maritim Bentukan Amerika Serikat, Houthi Yaman: Tak Ada Nilainya

"Yang jelas setahu saya, izinnya untuk dialog budaya, tapi pamfletnya untuk acara politik," kata Weni kepada Republika.co.id, Rabu (13/12/2023). 

Dikarenakan pengajuan dalam surat izin penggunaan GOR Tenis UIN Suka Yogyakarta tidak sesuai dengan pamflet acara, maka Rektor UIN Suka Yogyakarta meminta agar izin penggunaan lokasi tersebut dicabut. Akhirnya, acara Festival Keadilan ini dipindahkan ke lokasi lain di luar lingkungan kampus. "Rektor baca pamfletnya lalu menyuruh PPB cabut izin pakainya," ucap Weni.

 

Kegiatan Festival Keadilan tersebut dinilai sebagai acara politik praktik. Kegiatan yang berbau politik praktis, kata Weni, tidak diperbolehkan untuk digelar di lingkungan kampus. "Kalau acara politik praktis menang tidak boleh di kampus," ungkap Weni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement