Rabu 06 Dec 2023 17:14 WIB

Tokoh Lintas Agama Serukan Persatuan pada Pemangku Kepentingan Bangsa Jelang Pemilu

FPID juga mendesak terselenggaranya pemilu tepat waktu.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Ani Nursalikah
Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) yang diinisiasi tokoh lintas agama serukan persatuan jelang Pemilu 2024, , Rabu (6/12/2023).
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) yang diinisiasi tokoh lintas agama serukan persatuan jelang Pemilu 2024, , Rabu (6/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Agama Islam KH Marsudi Syuhud menyampaikan, ada rasa keprihatinan yang sangat mendalam terhadap kondisi kehidupan kebangsaan, merujuk pada fenomena politik nasional yang berpeluang dan berpotensi destruktif, serta demi masa depan Indonesia dan demokrasi Indonesia.

Maka, Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) yang diinisiasi para tokoh agama-agama yang ada di Indonesia menyerukan persatuan kepada seluruh warga bangsa dan seluruh pemangku kepentingan bangsa.

Baca Juga

"Untuk turut serta menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, serta mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, golongan, dan kepentingan partai politik," kata Kiai Marsudi melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (6/12/2023).

Kiai Marsudi juga menyeru semua pihak untuk meneguhkan kembali Konsensus Kebangsaan Indonesia Berbasis Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, dalam seluruh aspek kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.

FPID juga mendesak terselenggaranya pemilihan umum (pemilu) tepat waktu, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan dan bermartabat. Serta mendesak terwujudnya netralitas penyelenggara pemilu, netralitas aparatur negara, netralitas aparatur pemerintah dan netralitas aparatur desa/kelurahan dalam pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif. 

"Forum Peduli Indonesia Damai menyeru seluruh warga dan pemangku kepentingan bangsa untuk menjaga dan mewujudkan stabilitas sosial, stabilitas politik dan stabilitas keamanan nasional, serta menghentikan, mencegah dan menghindari berbagai upaya adu domba, penyebarluasan berita bohong (hoaks) yang berpotensi memecah belah bangsa dan menghentikan aktivitas dan skenario konflik sosial dan konflik politik yang bisa mengarah pada situasi destruktif dan chaos," ujar Kiai Marsudi.

Kiai Marsudi yang juga wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan FPID menyeru semua pihak untuk membangun kesiapsiagaan nasional untuk mewaspadai berbagai kemungkinan turbulensi politik. Serta mewaspadai berbagai ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan keamanan, yang berbahaya dan merugikan kepentingan nasional.

FPID juga mendesak pemulihan rasa keadilan untuk rakyat, membersihkan institusi penegak hukum dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Serta melakukan pengawalan berbagai upaya penegakan hukum, sesuai dengan amanat perundang-undangan dan hati nurani rakyat.

"Forum Peduli Indonesia Damai mendorong terwujudnya Rekonsiliasi Nasional dan keakraban di antara para pemimpin bangsa, pemimpin agama dan para pemimpin politik untuk menyelamatkan kehidupan bangsa, kehidupan demokrasi yang beretika dan lebih serius mengupayakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Kiai Marsudi.

FPID juga menyerukan kepada semua warga bangsa untuk menggelorakan doa dan menggerakkan kekuatan spiritual demi keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat tradisi di seluruh Indonesia, untuk merapatkan barisan, memperkukuh serta meneguhkan solidaritas sosial dan solidaritas kebangsaan, sebagai gerakan Indonesia damai di semua tingkatan, secara terpadu dan berkelanjutan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement