REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinannya atas berakhirnya jeda kemanusiaan di Gaza, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan kematian dan penderitaan.
“(Melanjutkan serangan) membuat saya sedih karena gencatan senjata telah berakhir. Ini akan menyebabkan kematian, kehancuran, penderitaan,” kata Paus setelah pertemuan Angelus Ahad (3/12/2023), menurut Vatican News.
Meskipun jeda sepekan telah berhasil membawa para sandera pulang, Paus mengatakan bahwa masih banyak sandera lainnya yang berada di Gaza.
Ia juga menyinggung situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, dengan mengatakan, “Ada begitu banyak penderitaan di Gaza dan krisis kebutuhan-kebutuhan dasar.”
Paus Fransiskus mengatakan dia berharap semua pihak dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin dan menemukan solusi selain adu senjata serta mencoba "mengambil jalan berani untuk mencapai perdamaian.”
Tentara Israel kembali membom Jalur Gaza pada Jumat pekan lalu setelah menyatakan jeda kemanusiaan selama sepekan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas berakhir.
Lebih dari 15.200 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, meninggal dunia dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, sementara korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.