Jumat 01 Dec 2023 14:37 WIB

Nadiem: Wujudkan Kampus NU yang Relevan dengan Dunia Global 

NU berkomitmen menuju kampus digital seiring tuntutan zaman

Rep: Ronggo Astungkoro / Red: Nashih Nashrullah
Mendikbudristek Nadiem Makarim, berkomitmen menuju kampus digital seiring tuntutan zaman
Foto:

Dia turut mengucapkan apresiasi kepada para pimpinan dan seluruh sivitas akademika perguruan tinggi NU yang telah mendorong para mahasiswa mengikuti program Kampus Merdeka. Dia mengaku yakin, para mahasiswa alumni Kampus Merdeka adalah cikal bakal pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan besar bagi kemajuan peradaban bangsa. 

“Besar harapan saya agar Simposium Perguruan Tinggi NU se-Indonesia dapat melahirkan rekomendasi dan kerja nyata yang akan mengakselerasi transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia dengan gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujar Nadiem.  

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengungkapkan aspek yang menjadi perhatian lembaga pendidikan, yaitu persentuhan dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini kecanggihannya tak terbendung. “PTNU harus cepat menyesuaikan. Tidak cukup jika hanya melakukan digitalisasi tanpa merubah pola pikir digitalnya,” terang Saiful Rahmat.

Saiful Rahmat menambahkan, pola pikir digital adalah pola pikir yang memungkinkan seseorang atau organisasi untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital. Lebih dari sekadar kemampuan untuk menggunakan teknologi, pola pikir digital melibatkan sikap, keyakinan, dan cara berpikir yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi. 

“Jika digitalisasi itu ditunjukkan dengan mendigitalkan yang bisa didigitalisasi, seperti digitalisasi absen, digitalisasi buku, digitalisasi laporan, layanan digital dan sebagainya. Tapi pola pikir digital ini lebih fundamental, karena harus memengaruhi pola pikirnya,” kata Saiful Rahmat. 

Baca juga: Mengapa Allah SWT Mengutuk Kaum Yahudi Menjadi Kera? Ini Tafsir Surat Al-Baqarah 65

Sementara itu, Ketua Panitia Simposium PTNU Luthfi Hamidi menyebut tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan itu adalah menyatukan tekad seluruh unsur pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama untuk semakin berkembang.

“Menjadikan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama benar-benar sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini untuk membangun peradaban dunia,” jelas dia.

Lebih lanjut, Luthfi melaporkan, 32 rektor perguruan tinggi keagamaan negeri dan perguruan tinggi yang siap menjadi bapak asuh untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi NU untuk mengembangkan kualitas mutu pendidikan di wilayah masing-masing.

 

“Mulai dari Aceh sampai Papua, kemudian juga hadir unsur yang sangat berperan dalam pengembangan PT NU yakni 29 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama milik jam'iyah Nahdlatul Ulama yang akan bersinergi. Kemudian hari ini oleh 92 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama milik jamaah NU yang juga siap untuk bersinergi dan berkolaborasi,” ujar Luthfi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement