Kamis 30 Nov 2023 16:03 WIB

Gandeng Baznas, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Bantuan untuk Palestina

Bantuan untuk Palestina disalurkan melalui Baznas.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo (kedua kanan) secara simbolik menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina kepada Ketua Baznas RI Noor Achmad (kedua kiri) di kantor Baznas RI, Jakarta, Kamis (30/11/2023). BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina hasil dari penggalangan dana oleh seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp600.620.000 yang akan disalurkan melalui Baznas RI. Anggoro mengungkapkan bantuan tersebut merupakan tahap pertama dan akan ada penyaluran tahap berikutnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo (kedua kanan) secara simbolik menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina kepada Ketua Baznas RI Noor Achmad (kedua kiri) di kantor Baznas RI, Jakarta, Kamis (30/11/2023). BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina hasil dari penggalangan dana oleh seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp600.620.000 yang akan disalurkan melalui Baznas RI. Anggoro mengungkapkan bantuan tersebut merupakan tahap pertama dan akan ada penyaluran tahap berikutnya.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI akan menyerahkan bantuan kemanusian terhadap perang yang terjadi di Palestina, bantuan yang dikumpulkan oleh seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo kepada Ketua Baznas Noor Achmad di Kantor Pusat Baznas, Kamis (30/11/2023).

Anggoro dalam sambutannya mengatakan bahwa seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan ikut prihatin terhadap banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat peristiwa perang yang saat ini terjadi di Palestina. 

Baca Juga

“Kami, insan BPJS Ketenagakerjaan hari ini bekerja sama dengan Baznas untuk menyalurkan bantuan kemanusian internasional untuk saudara-saudara kita yang saat ini menjadi korban peperangan, bantuan ini merupakan wujud pelayanan, keprihatinan dan juga kepedulian terhadap sesama,” ucap Anggoro.

Anggoro menambahkan, bantuan yang diserahkan pihaknya pagi ini merupakan bantuan tahap pertama, dan direncanakan akan ada penyaluran tahap berikutnya.

"Total bantuan tahap pertama yang diserahkan melalui penggalangan dana oleh seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan ini bernilai Rp 600.620.000, semoga dana yang terkumpul ini akan bermanfaat buat saudara-saudara kita di sana,” tambah Anggoro.

Anggoro mengatakan, bantuan itu berasal dari 5.500 pegawai BPJS Ketenagakerjaan. Pengumpulan bantuan itu berlangsung selama tiga pekan.

"Kita belum bisa membantu langsung ke sana karena memang tak memungkinkan. Selain doa agar penindasan (oleh Israel ke Palestina) ini berakhir, kami para pegawai juga membantu sedikit secara materil. Mudah-mudahan bisa membantu meringankan penderitaan saudara kita di Palestina," ujar Anggoro.

Anggoro mengatakan, melihat perbandingan kondisi di Palestina dan Indonesia, maka sudah seharusnya rakyat Indonesia banyak bersyukur. 

Sementara,  Noor Achmad yang secara langsung menerima bantuan itu mengucapkan terima kasih dan juga berkomitmen menyampaikan bantuan ini sampai tepat sesuai peruntukannya.

“Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan, atas bantuan yang disalurkan ini pastinya akan sangat bermanfaat buat korban perang yang terjadi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak, wanita, dan lansia. Baznas akan memastikan penyaluran infak kemanusiaan Palestina ini dilakukan secara transparan dan akuntabel,” terang Noor Achmad.

Mengakhiri keterangannya, dirinya menyampaikan bahwa Baznas terus berupaya memfasilitasi dan mendukung kepedulian masyarakat Indonesia masyarakat internasional.

“Selain BPJS Ketenagakerjaan, tentu kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur dan masyarakat Indonesia yang telah menyalurkan bantuan bagi masyarakat Palestina melalui Baznas,” tutupnya.

Pada kesempatan itu, Noor Achmad menjelaskan kondisi terakhir di Gaza saat ini. Menurutnya, warga Gaza sangat kekurangan pangan dan pakaian.

"Bukan karena tak ada yang membantu tetapi karena Israel sangat menjaga ketat relawan yang masuk ke sana," ujar Noor Achmad.

Karena itu, Baznas bekerja sama dengan sejumlah lembaga di Mesir termasuk yang dipimpin langsung oleh Grand Syekh. Mereka juga menyarankan bahwa bantuan dari rakyat Indonesia disisihkan untuk biaya rekonstruksi dan recovery.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement