Rabu 29 Nov 2023 00:05 WIB

Dokter Khawatir Wabah Penyakit Serang Anak-Anak Gaza

Diare dan infeksi pernapasan mengancam anak-anak Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Badut di Gaza tetap mencoba menghibur anak-anak di pengungsian meski tengah dirundung kesedihan mendalam.
Foto:

Saat negosiasi berlanjut untuk pembebasan lebih banyak sandera dengan imbalan perpanjangan jeda dalam pertempuran, Unicef berbicara tentang kekecewaannya melihat begitu banyak anak muda berjuang untuk hidup mereka. Para korban mengalami luka perang yang mengerikan, (berbaring) di tempat parkir di kasur darurat, di kebun di mana-mana, dokter harus membuat keputusan mengerikan tentang siapa yang mereka prioritaskan.

Anak laki-laki lain yang kehilangan kakinya karena kekerasan telah menghabiskan tiga atau empat hari mencoba mencapai selatan, tertunda oleh pos pemeriksaan. Berbicara di Jenewa, juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan ini adalah karena mereka kelaparan karena mereka kekurangan air bersih dan mereka berkerumun bersama. “Pada dasarnya, jika Anda sakit, jika anak Anda mengalami diare, jika Anda memiliki infeksi pernapasan, Anda tidak akan mendapatkan (bantuan) apa pun," kata Elder.

Dalam pembaruan terbarunya, kantor koordinasi bantuan PBB OCHA mengatakan pengiriman pasokan bantuan telah dipercepat di selatan Wadi Gaza. Sebagian besar dari sekitar 1,7 juta pengungsi internal telah mencari perlindungan.

"Penyedia layanan utama, termasuk rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi dan tempat penampungan, terus menerima bahan bakar setiap hari untuk mengoperasikan generator," kata OCHA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement