Ahad 26 Nov 2023 21:53 WIB

Warga Gaza Abaikan Larangan Zionis Israel untuk Kembali, ‘Kami Ingin Lihat Rumah Kami’   

Hamas Israel sepakat melakukan genjatan senjata

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Guru bahas Inggris Tariq Al-Annabi di sekolah PBB Rafah, Jalur Gaza Ahad (26/11/2023). Hamas Israel sepakat melakukan genjatan senjata
Foto:

Sebagian besar wilayah Gaza telah rata dengan tanah akibat ribuan serangan udara, dan wilayah tersebut menghadapi kekurangan makanan, air, dan bahan bakar.

Israel telah meminta warga Palestina untuk pindah dari Gaza utara demi keselamatan mereka.

Pesawat-pesawat tempur Israel di Gaza selatan menjatuhkan selebaran yang memperingatkan masyarakat agar tidak kembali ke utara.

“Perang belum berakhir,” mereka membaca. “Kembali ke utara dilarang dan sangat berbahaya!!!”

Khaled al-Halabi meninggalkan rumahnya di Gaza utara pada awal perang, menuju Rafah di ujung selatan perbatasan Mesir-Gaza. “Saya berharap saya bisa pergi dan melihat rumah saya,” katanya.

Dia tidak berencana mengambil risiko dalam perjalanan pulang, tapi setidaknya dengan gencatan senjata, “Kita akhirnya bisa bernapas lega setelah 48 hari,” katanya, menyambut kedatangan truk bantuan dari negara tetangga Mesir.

Raed Saqer, yang mengungsi di Rafah, berharap janji peningkatan bantuan akan menjadi kenyataan.

“Kami membutuhkan gencatan senjata ini untuk merawat mereka yang terluka, sehingga masyarakat bisa sedikit pulih, karena para pengungsi dari utara sedang mengalami tragedi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” katanya “Kami berharap ini adalah langkah pertama menuju gencatan senjata yang pasti,” katanya.

Sementara itu, Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari, Jumat (24/11/2023). Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas membebaskan 13 warga Israel yang mereka sandera.

Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Gencatan senjata dimulai pada pukul 07:00 waktu setempat dan berlaku menyeluruh di wilayah selatan serta utara Gaza. Selama gencatan senjata berlangsung, bantuan kemanusiaan akan dialirkan ke Gaza, termasuk di dalamnya bahan bakar.

Sejak menggempur Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel diketahui melarang pengiriman bahan bakar ke Gaza.

Sejauh ini jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 14.500 jiwa. Mereka termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sementara korban luka mencapai sekitar 33 ribu orang.   

Sumber: alarabiya 

  

photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement